Kamis, 31 Desember 2020

TEORI KOMUNIKASI || PERTEMUAN KE 15

Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3

KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Hakikat Komunikasi Antar Budaya
Komunikasi antar budaya pada hakikatnya dapat menciptakan keselarasan dan kebersamaan serta agar dapat saling memahami sisi-sisi perbedaan antar individu.

Ada 4 hal yang menjadi hakikat komunikasi: Perkenalan, Keterbukaan, Pergaulan dan Harapan

Fungsi Komunikasi antar Budaya
- Menyatakan identitas pribadi 
- Menyatakan integritas sosial
- Menambah pengetahuan

Tujuan Komunikasi antar Budaya
- Mengurangi ketidakpastian
- Menciptakan komunikasi yang efektif
- Mengkondusifkan lingkungan
- Mempengaruhi kehidupan bermasyarakat
- Menghilangkan hambatan
- Memperluas hubungan
- Memperlancar bisnis lintas budaya
- Memperluas cakrawala budaya

Faktor pendukung Komunikasi antar Budaya
- Sikap kekeluargaan 
- Menjunjung tinggi sikap sopan santun 
- Sikap saling menghargai 
- Sikap gotong royong 
- Sikap demokratis 
- Sikap religius

Faktor penghambat Komunikasi antar Budaya
- Prasangka sosial . 
- Sikap mudah curiga . 
- Stereotip

TEORI KOMUNIKASI || PERTEMUAN KE 14

Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3

TEORI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

Pengertian komunikasi antar budaya
Komunikasi antar budaya adalah proses komunikasi antar pribadi yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda.

Teori adaptasi antar budaya
- Anxiety/uncertainty management theory
- Teori pengurangan ketidakpastian
- Teori akulturasi dan culture shock
- Co-cultural theory

Teori adaptasi antar budaya
Etnik adalah sebuah himpunan manusia yang dipersatukan oleh suatu kesadaran atas kesamaan sebuah kultur, atau subkultur tertentu, karena kesamaan ras, agama, asal-usul bangsa, bahkan peran dan fungsi tertentu.
Ras adalah suatu himpunan manusia dari suatu masyarakat yang dicirikan oleh kombinasi dari faktor-faktor tersebut memudahkan kita untuk membedakan sekelompok itu dengan kelompok lain.
Etnosentrisme suatu pengertian bahwa kelompok etnik atau ras mempunyai semangat dan ideologi untuk menyatakan bahwa kelompoknya lebih superior daripada kelompok etnik dan ras lain.
Multikulturalisme merupakan suatu faham atau situasi kondisi masyarakat yang tersusun dari banyak kebudayaan.

Alasan yang mendorong kita mempelajari komunikasi antarbudaya
-Membuka diri dan memperluas pergaulan.
-Meningkatkan kesadaran diri
-Etika/etnis
-Mendorong perdamaian dan meredam konflik
-Demograsi
-Ekonomi
-Menghadapi teknologi komunikasi
-Menghadapi era globalisasi

Landasan mempelajari komunikasi antarbudaya
- Pengaruh teknologi perubahan terminologi menyangkut media. 
- Komunikasi demografis 
- Pengaruh ekonomi politik
- Bentuk kesadaran diri
- Kepentingan etika
- Pengaruh media

Rabu, 30 Desember 2020

TEORI KOMUNIKASI || PERTEMUAN KE 13

Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3

TEORI KOMUNIKASI MASSA

JENIS-JENIS TEORIKOMUNIKASI MASSA
Berikut adalah beberapa teori komunikasi massa menurut Littlejohn dan Foss dalam bukunya  Encyclopedia of Communication Theory  (2009) :
- Teori Pengaturan Agenda (Agenda Setting Theory)
- Teori Sistem Ketergantungan Media (Media Systems Dependency Theory atau Dependency Theory)
- Teori Spiral Keheningan (Spiral of  Silance Theory)
- Teori Kesenjangan Pengetahuan (Knowledge Gap Theory)
- Teori Imperialisme Budaya (Cultural Imperialism Theory)
- Teori Studi Kultural Kritis (Critical Cultural Studies Theories)
- Teori Sosial Kognitif (Social Cognitive Theory)
- Teori Pengembangan (Cultivation Theory)
- Teori Jarum Hipodermik (Hypodermic Needle Theory)
- Teori Dua Tahap (Two Step Flow Theory)
- Teori Penggunaan dan Kepuasan (Uses and Gratification Theory)
- Teori Media (Medium Theory)
- Teori Kekayaan Media (Media Richness Theory)

UNSUR-UNSUR TEORI KOMUNIKASI MASSA
- Komunikator 
- Media Massa
- Informasi Massa
- Gatekeeper (Penyeleksi Informasi)
- Khalayak
Umpan Balik

FUNGSI TEORIKOMUNIKASI MASSA
1. Sebagai Decoder Pengubah
2. Sebagai Pengamat
3. Sebagai Penghubung
4. Sebagai Hiburan
5. Media Informasi
6. Memberi Keyakinan
7. Sebagai Pemersatu
8. Sebagai Bentuk Perlawanan
9. Sosialiasi
10. Motivasi, Debat Hingga Diskusi
11. Pendidikan dan Kebudayaan
12. Memuaskan Kebutuhan 
13. Menciptakan Rasa Kebersamaan
14. Menggugat Hubungan Trikotomi
15. Media Kampanye
16. Mengangkat Derajat Seseorang
17. Bagian Promosi

CIRI-CIRI TEORIKOMUNIKASI MASSA
- Bersifat Tidak Langsung (harus melalui media teknis) 
- Bersifat Terbuka (ditujukan pada publik.)
- Bersifat Satu Arah ( tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi.)
- Mempunyai Publik Yang Secara Tersebar

TEORI KOMUNIKASI || PERTEMUAN KE 12

Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3

TEORI KOMUNIKASI MASSA

Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media masssa pada sejumlah besar orang. 
Karakteristik pesan-pesan Komunikasi massa : Publicy , Rapid dan Transient
Dimensi Komunikasi Massa : Kognitif, Efektif dan Konatif

Model-model proses : 
- Teori Peluru (bullet theory model)
- Efek Terbatas (limited effects model)
- Efek Moderat (moderate effects model
- Efek kuat

Efek forum-forum media
- Semua memanfaatkan atau mendayagunakan suatu media (radio, televisi, media cetak) untuk membawakan muatan besar penyampaiannya pesan-pesan mengenai teknik-teknik inovasi kepada forum diskusi
- Semua menyangkut kelompok-kelompok kecil yang disampaikan melalui saluran-saluran media massa dan anggota-anggotanya kemudian berpartisipasi dalam diskusi-diskusi
- Semua program media tampak efektif dalam menciptakan pengetahuan, membentuk dan mengubah sikap serta dalam catalyzing perubahan perilaku

Faktor-faktor yang menyebabkan mengapa individu-individu akan belajar lebih banyak apabila menjadi anggota dari forum media
- Perhatian dan partisipasi disemangati oleh adanya tekanan kelompok dan harapan-harapan sosial
- Perubahan sikap timbul lebih nyata apabila individu-individu berada di dalam kelompok
- Umpan balik dari forum kepada penyiar berlangsung dengan teratur dan relative cepat

TEORI KOMUNIKASI || PERTEMUAN KE 11

Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3

TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI

Definisi teori komunikasi  organisasi
Dalam organisasi terjalin komunikasi yang baik secara formal maupun non formal komunikasi, komunikasi ini sangat penting guna meminimalisir kesalahpahaman di dalam sebuah organisasi.

Macam Macam Teori Komunikasi Organisasi
1. Teori organisasi modern/teori terbuka
Teori ini memadukan teori klasik dan teori neoklasik dan membri pengembangan dari teori sebelumnya.
2. Teori X dan Y (Douglas Mcgregor)
Teori ini menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat membedakan antara pemimpin dengan bukan pemimpin. 
3. Teori contingency (joan woodward)
Teori ini menganggap bahwa kepemimpinan merupakan suatu proses yang melihat kemampuan seorang pemimpin untuk melakukan pengaruhnya tergantung dengan tugas kelompo
4. Teori Interaksi Simbiolik
Teori yang memiliki asumsi bhawa manusia pasti membentuk makna melalui proses komunikasi. Teori ini lebih cenderung pada konsep diri dan paradigma yang dimiliki seriap individu berdasarkan interaksinya dengan individu lain.
5. Teori Kultural Organisasi
Dalam organisasi terdapat latar belakang yang berbeda. Organisasi akan baik jika didalamnya ada suatu budaya yang baik juga dan seblaiknya. Karena budaya merupakan perangsang pikiran  seperti sistem dalam beberapa teori objektif.
6. Teori hirerarki (Abraham Maslow)
Teori ini sebenarnya sebagai teori yang memberikan motivasi pada setiap orang yang menangkapkan kiasan ini.

TEORI KOMUNIKASI || PERTEMUAN KE 10

Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3


TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI

Pengertian Komunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). 

Macam Macam Teori Komunikasi Organisasi
1. Teori Struktural Klasik/Organisasi Klasik/Tradisional
Dalam teori ini, organisasi digambarkan sebagai lembaga yang tersentralisasi dengan tugas-tugasnya yang terspesialisasi juga memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku sehingga tidak kreatif, monton dan tanpa inovatif.

2. Teori Neoklasik/Hubungan Manusiawi (Elton Mayo)
Teori ini menyarankan strategi peningkatan dan penyempurnaan organisasi. Teori ini juga beracuan pada “Pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja dalam kehidupan organisasi.

3. Teori Fusi (Bakke & Argyris)
Teori ini mengatakan bahwa organisasi, hingga suatu tahap tertentu, mempengaruhi individu. Sementara pada saat yang sama, individu memberikan pengaruh pada organisasi yang dipersonalisasikan oleh setiap individu pegawai dan invidu lainnya disosialisasikan oleh organisasi.

4. Teori Peniti Penyambung (Likert)
Teori ini menggambarkan struktur organisasi yang berkaitan dengan beberapa kelompok yang saling tumpang tindih. Dalam teori ini terdapat penyelia yang merupakan anggota dari dua kelompok yaitu pemimpin unit rendah dan tinggi.

5. Teori Komunikasi Kewenangan (Chester Barnard)
Teori ini berfokus pada sumber kewenangan dari pemerintah dalam menjalankan proses hukum publik maupun pribadi. Teori ini juga menyampaikan ada tiga macam kewenangan yang bersumber dari perundang-undangan kewenangan di antaranya adalah atribusi, delegasi, dan mandat.

6. Teori Sistem (David Easton)
Teori ini menjelaskan bahwa kesatuan terbentuk dari beberapa unsure. Unsure yang banyak ini berada dalam keterkaitan yang mengikat dan fungsional. Masing-masing individu saling kohesif satu sama lain, hingga ketotalitasannya unit dapat terjaga utuh eksistensinya.

7. Teori Budaya Organisasi
Budaya Organisasi merupakan nilai dan praktik yang dimiliki bersama seluruh kelompok dalam suatu organisasi, sekurang-kurangnya dalam manajemen senior (Kotter dan Heskett, 1998). 

TEORI KOMUNIKASI || PERTEMUAN KE 9

Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3

Analisis Teori Komunikasi "Office tour bersama Investree"

Assalamu'alaikum wr.wb. Hai teman-teman, bertemu dengan saya lagi di mata kuliah teori komunikasi pertemuan ke 9 dengan materi kunjungan virtual Office Tour bersama Investree. Dari kunjungan virtual tersebut, terdapat beberapa yang termasuk dalam macam-macam teori komunikasi, diantaranya yaitu :
Yang pertama, pembukaan yang dimulai pada saat presenter memperkenalkan diri dan kemudian menjelaskan maksud dari kunjungan virtual tersebut termasuk ke dalam "Teori Kumpulan Tindakan" karena presenter mempunyai pengetahuan tentang kantor beserta isinya dan mampu menjelaskannya sehingga membuat audience menjadi paham maksut awal dari vidio tersebut. 
Yang kedua, Teori Analisis Percakapan, teori ini terdapat pada saat presenter sedang menjelaskan materinya dengan melakukan berbagaia gerakan atau gestur tubuh seperti memutar-mutar tangan dan menunjuk ruangan-ruangan di kantor tersebut. Hal tersebut dilakukan seolah-olah presenter sedang mengatur urutan pembicaraannya.
Yang ketiga, Teori Kepribadian Kelompok. Teori ini terdapat dalam vidio tersebut ketika seorang presenter yang sedang menunjukkan gaya berkomunikasinya di hadapan media, karakter pembicaraannya bisa dilihat dari gaya penyampaiannya bahwa dalam menyampaikan presenter seolah sudah terlihat profesional  melakukannya dan sudah terlatih dalam bidang komunikasi yang cukup baik.
Yang keempat, Teori Komunikasi Relasional. Dalam vidio kunjungan virtual tersebut, terdapat seorang presenter yang menyampaikan, menjelaskan serta memberi sebuah pemahaman dalam berkomunikasi yang baik.
   Oke, sekian pemaparan analisis dari vidio virtual office tour bersama investree. Semoga dapat bermanfaat, wassalamu'alaikum wr.wb.

TEORI KOMUNIKASI || PERTEMUAN KE 8

Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3

TEORI KOMUNIKASI KELOMPOK

Teori Analisis Proses Interaksi
Teori ini dikembangkan untuk menjelaskan pola diskusi kelompok, terlebih dalam hal kepemimpinan. Ada tiga tahapan dari teori ini, yaitu : 
1. Orientation phase
Pada  tahapan ini,  anggota  kelompok  akan  mencari melakukan  orientasi  akan  keberadaan kelompok tersebut.
2. Evaluation phase
Pada tahap ini masing-masing anggota mulai berekspresi tentang opini dan perasaan dari anggota kelompok tentang berbagai isu yang sedang berkembang.
3. Control phase
Pada tahap ini akan muncul minat dan solidaritas dari masing-masing anggota untuk berkelompok.

Teori Konvergensi Simbolik 
konsep teori konvergensi simbolik adalah tema fantasi, yaitu pesan yang didramatisasi, seperti permainan kata-kata, cerita, analogi, dan pidato yang menghidupkan interaksi dalam kelompok.

Teori Kepribadian Kelompok (Group Syntulity Theory)
Teori kepribadian merupakan mempelajari interaksi kelompok pada basis dimensi kelompok dan dinamika kepribadian. Dimensi kelompok merujuk pada ciri-ciri populasi atau karakteristik individu, seperti umur dan kecendekiawanan. Sementa ra itu, dinamika kepribadian diukur oleh apa yang disebut dengan sinergi.

Teori Percakapan Kelompok
Terdiri dari tiga poin : 
- Pemeriksaan Masukan dari Anggota (member Input), dapat diidentifikasikan sebagai perilaku, interaksi, dan harapan-harapan bersifat individual.
- Variabel-Variabel Perantara (Mediating Variable), 
Merujuk pada struktur formal maupun struktur peran dari kelompok, seperti status, norma,   dan tujuan-tujuan kelompok.
- Keluaran dari Kelompok (Group Output), 
Yaitu pencapaian atau prestasi dari tugas maupun tujuan kelompok.

Teori Kelompok Terpercaya
Pemikiran kelompok terpercaya ialah sejenis kelompok yang pemikirannnya dipercaya sebagai sebuah perspektif atau cara memandang semua kelompok.
Batasan yang dapat ditembus adalah terkadang definisi apa yang ada di dalam dan diluar kelompok tidak jelas.

Teori Kerja Kelompok Antarbudaya
Teori ini secara budaya membedakan kelompok, menghadapi input tertentu, dan menciptakan hasil melalui komunikasi yang kembali memengaruhi keadaan ketika kelompok sedang bekerja.  Ada tiga unsur budaya yang penting dalam teori ini, yaitu:
1) Individualisme kolektivisme
Budaya individualis ini cenderung lebih memikirkan tujuan diri sendiri daripada tujuan kelompok, sedangkan budaya kolektivis cenderung berpikir sebagai bagian dari komunitas.
2) Kehendak diri
Bagaimana anggota memikirkan diri sendiri, yaitu bebas dan ketergantungan.
3) Urusan rupa
Maksudnya adalah perbedaan dalam bagaimana anggota mengatur kesan pribadi. Rupa diri adalah kesan seseorang, rupa lain melibatkan kesan orang lain dan rupa bersama mencakup hubungan antara diri sendiri dan orang lain.

Teori Penyusunan
Teori ini menjelaskan bahwa tindakan manusia adalah sebuah proses produksi dan repraduksi dalam berbagai macam sistem sosial. Seperti yang dikutip oleh Giddens, penyusunan terjadi dalam tiga tahap kemungkinan :
- Pemahaman, yakni menyatakan cara seseorang dalam memahami sesuatu.
- Moralitas atau arahan yang tepat, yakni menyatakan dengan benar cara bagaimana seharusnya sesuatu tersebut dilakukan.
- Kekuasaan dalam bertindak, yaitu menyatakan cara seseorang mencapai suatu keinginan.

Teori Pemikiran Kelompok
Teori ini menjelaskan tentang suatu situasi dimana proses pengambilan keputusan yang menunjukkan adanya kemerosotan efisiensi mental, pengujian realitas, dan penilaian moral yang disebabkan oleh tekanan-tekanan kelompok (Mulyana, 1999).

TEORI KOMUNIKASI || PERTEMUAN KE 7

Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3


Pengertian Teori Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok terjadi karena adanya interaksi antar individu sehingga secara sadar mereka membentuk suatu kelompok untuk mengadakan rapat, konferensi, dan lain lain. Tujuannya adalah untuk saling berbagi informasi, mendiskusikan masalah, sehingga akan membentuk suatu keterikatan yang membuat mereka mempunyai visi misi dan tujuan yang sama.

Karakteristik Komunikasi Kelompok
- Bersifat formal
- Terorganisir
- Terlembagakan
- Komunikator dalam kelompok harus mampu : 1) mengisolosir beberapa proses sederhana, dari berbagai proses simultan, 2) menggunakan istilah-istilah yang mampu mempermudah proses mengorganisir pengamatan.

Macam-Macam Teori Komunikasi Kelompok
a. Teori Keseimbangan (Heider)
Teori ini berusaha menerangkan bagaimana individu-individu sebagai bagian dari struktur sosial,misalnya sebagai suatu kelompok cenderung untuk menjalin hubungan  satu sama lain.
b. Teori Sistem A-B-X Newcomb
Teori ini merupakan perluasan  teori  intar pribadi  dari  Heider sampai  kepada  interaksi antar  anggota  kelompok yang hanya  terdiri dari dua  anggota  saja. Model dari  Newcomb ini mengandung 3 unsur,yaitu A dan B mewakili dua orang  inidividu yang berinteraksi  serta X sebagai  objek pembicaraan (komunikasi).
c. Teori Proses Perbandingan Sosial
Teori ini membedakan antara kenyataan fisik dengan kenyataan sosial. Apabila pendapat, sikap, dan keyakinan dapat diukur secara fisik maka itu berarti kita berhubungan dengan kenyataan .Akan tetapi,bila pendapat,sikap,dan keyakinan tidak didasarkan  pada kejadian yang mudah diukur maka kita berhadapan dengan kenyatan sosial.
d. Teori Pertukaran Sosial
Teori ini mengatakan bahwa interaksi manusia mencakup pertukran barang maupun jasa serta tanggapan-tanggapan individu yang muncul melalui interaksi di anatara mereka mencakup imbalan (reword)  sekaligus pengeluaran (costs).
e. Teori Sosiometris dari Moreno
Teori ini berhubungan dengan”daya tarik”(attraction) dan penolakan(repulsions) yang dirasakan oleh individu-individu terhadap satu sama lain serta implikasi perasaan-perasaan ini bagi pembentukan maupun struktur kelompok.

TEORI KOMUNIKASI || PERTEMUAN KE 6

Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3

TEORI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

Macam-Macam Teori Komunikasi Antar Pribadi
1. Teori Muka
Teori ini digunakan untuk membantu memahami dua aspek penting interaksi, yaitu 
a. Mengapa dan bagaimana manusia membangun gambaran dan citra publik.
b. Strategi-strategi manusia gunakan untuk menjaga dan atau memperbaiki citra mereka sendiri atau orang lain jika citra itu hilang atau terancam.
2. Teori Manipulasi Informasi
Teori ini menggambarkan bagaimana seseorang melakukan manipulasi informasi dengan cara menipu dalam komunikasi antar pribadi.
3. Teori Kebohongan Antar Pribadi
Teori ini memfokuskan diri pada dyadic (dual), relations (hubungan) , dialogic (dialog) dari komunikasi yang memiliki unsur penuh kebohongan.Teori ini menyatakan bahwa, adakalanya seseorang harus berbohong dengan melakukan pemalsuan, penyembunyian dan pengelakan.
4. Teori Kesopansantuan
Setiap kebudayaan memiliki tingkatan yang berbeda tentang ukuran kesopanan, namun setiap orang pasti mempunyai kebutuhan untuk dihargai dan dilindungi.
5. Teori Pertukaran Kasih Sayang
Teori ini mencoba menjelaskan mengapa manusia mengkomunikasikan kasih sayangnya satu sama lain dan dengan konsekuensi-konsekuensi tertentu.
6.  Teori Pertalian
Teori ini fokus pada mengamati hubungan yang terjalin antar antar pelaku komunikasi. Ada 3 tahap perkembangan teori pertalian, yaitu ;
- Perilaku yang harus diperhatikan
- Menentukan perilaku yang akan dilakukan
- Tindakan yang harus berkaitan dengan faktor internal dan eksternal.
7. Teori Pengelolaan Kerahasiaan Komunikasi
Teori ini dibuat untuk mengembangkan sebuah pemahaman berdasarkan bukti mengenai cara orang mengatur pengungkapan dan penyembunyian.
8. Teori Komunikasi Relasional
Teori yang memberikan sebuah pemahaman teoretis dan praktis tentang proses-proses mengenai saling berhubungan dengan orang lain dan bagaimana pola pola diperankan bersama para partisipan mengenai komunikasi mempengaruhi kehidupan rasional mereka.
9. Teori Pertukaran Sosial
Teori ini menggambarkan bagaimana seseorang memasuki suatu hubungan sosial dengan mempertimbangkan timbal balik dari adanya hubungan tersebut.

KOMUNIKASI KELOMPOK :: 13

Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3

KARYA ILMIAH KOMUNIKASI ORGANISASI

Pengertian Karya Ilmiah  
Karya ilmiah adalah karangan yang memaparkan pendapat, hasil pengamatan, tinjauan dan penelitian dalam bidang tertentu yang disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan, bersantun bahasa, dan isi yang kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.

Struktur Karya Ilmiah
1. Pendahulun, berisikan   dasar-dasar penelitian.
2. Isi dan Pembahasan, terdiri dari satu atau lebih bab.
3. Kesimpulan, berisikan kesimpulan dari hasil analisis dari bagian isi dan pembahasan.

Langkah-Langkah Menyusun Karya Ilmiah
1.Menentukan topik atau tema (inti atau pokok pembahasan)
2.Mengumpulkan bahan
3.Menentukan hipotesis (anggapan, argumen atau gambaran)
4.Menyusun rancangan penelitian
5.Melakukan pengumpulan data
6.Menganalisis data
7.Merumuskan hasl penelitian

Pengertian Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi didalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Sedangkan menurut Para Ahli sebagai berikut.
1. Goldhaber, komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah.
2. Deddy Mulyana, mengemukakan lingkup kajian komunikasi organisasi sebagai berikut: komunikasi organisasi bersifat formal dan informal yang berlangsung dalam suatu jaringan lebih besar daripada komunikasi kelompok.
Jadi dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah komunikasi organisasi merupakan karangan yang memaparkan pendapat, hasil pengamatan, tinjauan dan penelitian dalam bidang komunikasi.

KOMUNIKASI ORGANISASI :: 12

Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3

ETIKA KOMUNIKASI ORGANISASI

Pengertian Etika 
Etika berasal dari bahasa yunani, “ethos” yang memiliki arti watak atau kebiasaan, atau dalam bahasa umum seringkali disebut dengan etiket yang berarti cara bergaul atau berprilaku dalam berbagai hal. 
Etika adalah nilai pribadi yang digunakan untuk memutuskan apa yang benar atau apa yang paling tepat dalam situasi tertentu, memutuskan apa yang konsisten dengan sistem nilai yang ada pada organisasi dan diri pribadi.
Ada 2 etika dalam berorganisasi
1. Etika Perorangan (Personal Ethics)
2. Etika Organisasi (Organizational Ethic)

Etika Dalam Komunikasi Organisasi
-Berhati-hati dalam berkata atau tidak menggunakan perkataan yang menyerang kepribadian atau pribadi individu.
- Menggunakan bahasa yang sewajarnya atau dapat dimengerti oleh para peserta komunikasi.
- Singkat, jelas, dan mudah dipahami terutama untuk komunikasi yang bersifat mendesak.
- Tidak menyudutkan pemimpin dan menyebarkan informasi yang tidak benar mengenai pemimpin.
- Menyampaikan informasi atau berita sesuai dengan jalur yang seharusnya.
- Tidak menyampaikan pesan dengan muatan sexual harassment yang dapat membuat anggota organisasi tidak nyaman.
- Tidak menipu komunikasi dengan menyampaikan sesuatu yang tidak benar.
- Tidak seluruh informasi perlu disampaikan apabila hal tersebut membahayakan eksistensi organisasi.
Kebohongan yang dilakukan pada kondisi khusus yang mengancam eksistensi organisasi.
- Menyampaikan keburukan personal yang tidak berhubungan dengan kinerja orang tersebut yang bertujuan untuk menjatuhkan kedudukannya dalam organisasi.

Etika Komunikasi
Aksi Komunikasi, langsung terkait oleh perilaku komunikasi.
Sasaran, adanya analisis yang kritis dan pemihakan kepada yang lemah atau korban
Tujuan, menyangkut nilai demokrasi, terutama kebebasan untuk berekspresi,kebebasan pers, dan hak akan informasi yang benar.

Manfaat Etika Komunikasi
Melancarkan komunikasi dengan orang lain.
Memahami apa yang dikomunikasikan orang lain.
Diterima dalam sosial masyarakat kerana mengikuti etika yang berlaku.
Memperkuat hubungan yang terjalin dengan orang lain.
Pesan yang disampaikan dapat diterima dengan lebih baik.
Dihargai orang lain, karena kita menghargai mereka juga.
Tidak bertindak sembarangan dan seenaknya dalam berkomunikasi.

Etika Terapan dan Komunikasi Organisasi 
Bagaimana menggunakan pendekekatan terapan terhadap moral seperti pendekatan minoritas, kesetara perempuan, penggunaan binatang untuk penelitian, pelestarian lingkungan. 
Etika terapan fokus pada pelaksanaan norma, standar, panduan dan proses untuk menghasilkan keputusan yang etis sehinggameningkatkan kredibilitas dan reputasi organisasi.

KOMUNIKASI ORGANISASI :: 11

Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3


DINAMIKA KOMUNIKASI ORGANISASI

Pengertian Dinamika, merupakan suatu hal dimana didalamnya mempunyai tenaga yang bisa bergerak, berkembang dan bisa berubah ubah menyesuaikan kondisi tertentu. Pengertian Organisasi, merupakan sekumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial
yang mengadakan interaksi yang intensif 
dan mempunyai tujuan bersama
Sedangkan dinamika komunikasi organisasi adalah Dinamika komunikasi organisasi adalah interaksi dan interdependensi yang melibatkan dari komunikator, pesan, media, komunikan dan dampak komunikasi dalam mencapai tujuan organisasi melalui pembagian pekerjaan dan fungsi.

Fungsi Dinamika Komunikasi Organisasi
- Membentuk kerja sama yang saling menguntungkan
- Memudahkan segala pekerjaan
- Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan 
pemecahan masalah danmengurangi beban 
pekerjaan yang  terlalu besar sehingga selesai  lebihcepat, efektif dan efisien.
- Menciptakan  kepribadian suatu organisasi berdasarkan cara pandang anggota organisasi tersebut.

Hambatan-Hambatan dalam Proses Dinamika Organisasi
- Hambatan teknis, yaitu hambatan yang timbul karena lingkungan dan memiliki dampak pencegahan terhadap kelancaran komunikasi
- Hambatan manusiawi, yakni hambatan yang timbul karena masalah-masalah pribadi tiap manusia
- Hambatan semantik, yakni terjadi pada proses komunikasi, seperti kesalahpahaman bahasa dan kosa kata, dll.

Cara Mengatasi Masalah Komunikasi Organisasi
- Pimpinan harus menciptakan kedekatan hubungan antar anggota yang dipimpinnya, agar terjadi suatu komunikasi yang baik
- Jangan terlalu serius bekerja dalam organisasi, seseorang juga perlu istirahat sejenak baik secara fisik maupun batin
- Bentuk media curhat dari hati ke hati, entah dalam curhat session satu-dengan-satu-orang, atau dengan forum bersama di mana semua pihak/bidang/bagian dapat meluangkan isi hatinya.

KOMUNIKASI ORGANISASI :: 10

Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3

TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI
Teori Komunikasi Menurut Para Ahli
Frank Jefkinse, komunikasi organisasi adalah bentuk-bentuk komunikasi yang diarahkan ke dalam dan ke luar (dimaksudkan sebagai antara pihak organisasi dan publik sebagai sasaran tujuan).
Pace dan Feules, penunjukkan dan penafsiran suatu pesan diantara unit-unit komunikasi dari suatu organisasi yang bersangkutan.
Devito, usaha pengiriman dan penerimaan pesan baik di dalam organisasi melalui keompok formal maupun informal.

Alur Komunikasi Organisasi
- Komunikasi ke bawah, komunikasi dari atasan kepada bawahan. 
- Komunikasi ke atas, komunikasi dari bawahan kepada atasan.
- Komunikasi horizontal, komunikasi yang terjadi antar anggota dengan kedudukan yang sama.
- Komunikasi diagonal, komunikasi yang dilakukan antar anggota yang melewati batas-batas fungsionalnya. Contohnya, komunikasi antar anggota divisi A dengan ketua divisi B.

Hambatan-Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
- Latar belakang, perbedaan latar belakang yang dimiliki setiap orang juga akan menyebabkan perbedaan pemahaman pesan komunikasi yang diterimanya.
- Mendengarkan secara selektif, yaitu seseorang cenderung mengaburkan informasi-informasi yang bertentangan dengan kepercayaannya.
- Pertimbangan nilai, yaitu pemberian nilai menyeluruh kepada setiap pesan sebelum menerima seluruh komunikasi.
- Dapat dipercayanya sumber, maksudnya adalah terlalu percaya penerima pesan kepada pemberi pesan, sehingga ia menerima pesan begitu saja, tanpa mengecek kebenarannya.
- Persoalan bahasa, perbedaan bahasa dan perbedaan pemahaman kata-kata juga menjadi hambatan dalam komunikasi. Oleh karenanya, komunikator dan komunikan harus menggunakan bahasa yang sama, yang dapat dipahami oleh keduanya.

Strategi Komunikasi Organisasi
1. Mempunyai objektif yang jelas.
2. Memelihara inisiatif.
3. Konsentrasi.
4. Strategi dilengkapi penyangga dan dimensi untuk fleksibilitas dan manuver.
5. Strategi harus memiliki komiten dan tanggung jawab atas tujuan.
6. Strategi harus mengamankan semua operasi penting dan juga seluruh organisasi.

Pencitraan Organisasi
Ada beberapa citra organisasi, yaitu ;
1. Citra bayangan adalah citra yang digunakan orang sebagai pandangan orang luar terhadap organisasinya.
2. Citra yang berlaku adalah citra yang melekat pada pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi.
3. Citra harapan adalah citra yang diinginkan oleh sebuah organisasi.
4. Citra lembaga adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan.
5. Citra majemuk adalah citra yang banyak, bisa sama banyaknya dengan jumlah anggotanya.
6. Citra penampilan adalah citra yang ditunjukkan kepada subjeknya.

Peran Citra bagi Organisasi
1. Citra mempunyai dampak terhadap tujuan organisasi
2. Citra sebagai penyaring yang mempengaruhi kegiatan organisasi.
3. Citra adalah fungsi dari pengalaman dan harapan publik
4. Citra mempunyai pengaruh pada internal organisasi Citra yang diperoleh oleh organisasi dapat mempengaruhi kinerja anggota.

Strategi Citra Organisasi
1. Menentukan tujuan yang akan diraih dengan perhitungan dan persiapan yang matang.
2. Menentukan strategi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
3. Menjabarkan program kerja dan menjadwalkannya
4. Menyiapkan anggaran sesuai kebutuhan yang diharapkan.


KOMUNIKASI ORGANISASI :: 9

Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3
MODEL KOMUNIKASI ORGANISASI

PENGERTIAN KOMUNIKASI ORGANISASI
Komunikasi Organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi didalam kelompok dari suatu organisasi.

MODEL KOMUNIKASI
Model Komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu kelompok komunikasi dengan komponen lainnya.

Model Dalam Komunikasi Organisasi
Model Komunikasi Linier. 
(Model komunikasi linier ini bersifat monolog)
Model Komunikasi Interaksional.
(Model Komunikasi Transaksional Merupakan suatu model yang dilakukan secara komunikatif)
Model Komunikasi Transaksional.
(Model komunikasi ini bersifat dua arah)


Komunikasi sebagai Kebutuhan Organisasi
1. Pesan Tugas.
(yaitu pesan-pesan yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas kontrol yang diperlukan)
Pesan Kemanusiaan.
(yaitu diarahkan kepada orang-orang dalam organisasi dengan mempertimbangkan sikap mereka)
2. Pesan Pembeharuan.
(yaitu suatu pesan yang menjadikan organisasi dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya)
3. Pesan Pemeliharaan.
(yaitu pesan yang berkenaan dengan kebijaksanaan dan pengaturan organisasi, pesan ini mencakup perintah, ketentuan, prosedur dan aturan dalam suatu organisasi)

Komunikasi merupakan kebutuhan dalam organisasi, maka jajaran organisasi harus menjadikan komunikasi sebagai sesuatu yang krusial. Dalam organisasi perlu ditumbuhkan komunikasi yang didasarkan pada sikap saling percaya, menerima, empati, dan kejujuran.

KOMUNIKASI ORGANISASI :: 8

Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3

KONFLIK DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI

Pengertian Konflik
Menurut kami, konflik adalah suatu permasalahan yang mengakibatkan pertentangan atau pertikaian antara individu dengan individu maupun dengan kelompok.

Ada tiga pandangan mengenai konflik, yaitu :
1. Pandangan tradisional ini menganggap konflik sebagai hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk.
2. Pandangan hubungan manusia menyatakan bahwa konflik merupakan peristiwa yang wajar dalam semua kelompok dan organisasi.
3. Pendekatan interaksionis mendorong terjadinya konflik atas dasar bahwa kelompok yang kooperatif.

Macam-macam Konflik Dalam Organisasi
1. Konflik peranan yang terjadi di dalam diri seseorang.
2. Konflik antar peranan 
3. Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang.
4. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan.

Penyebab Terjadinya Konflik
- Perbedaan pendapat.
- Salah paham.
- Salah satu atau kdua belah pihak merasa dirugikan.
- Perasaan yang terlalu sensitif.

Sumber-sumber konflik dalam organisasi sebagai berikut.
- Salah pengertian karena kegagalan komunikasi.
- Perbedaan tujuan karena perbedaan nilai hidup.
- Persaingan mendapatkan sumber daya organisasi yang terbatas.
- Masalah wewenang dan tanggug jawab.

Cara Menyelesaikan Konflik
Sorang pemimpin dapat melakukan tindakan alternatif untuk menyelesaikan konflik yaitu sebagai berikut.
1. Menggunakan kekuasaan.
2. Konfrontasi.
3. Kompromi.
4. Menghaluskan situasi.
5. Pengunduran diri.

KOMUNIKASI ORGANISASI :: 7

Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3

Kelompok 7 ini dibawakan oleh Wulan Agustina, Gita Maulidina dan Rada Kumala Syifa


Setelah melakukan kunjungan virtual, saya menganalisis mengenai tempat yang sudah kami kunjungi tersebut. Berikut hasilnya :

Yang saya lihat dari video tersebut, Re Word ini merupakan cabang yang kedua setelah yang berada di Sudirman. Memasuki pintu masuk utama ruangannya menggunakan konsep working. Didalamnya juga terdapat banyak penghargaan yang dipajang, entah itu penghargaan dari perusahaan maupun perorangan. Ada juga banyak ruangan untuk para karyawan bekerja. Ada tempat untuk lebih privasi agar lebih bisa fokus dan berkonsentrasi penuh, dan ada juga ruangan untuk banyak orang atau berkelompok.

Memasuki ruangan lebih dalam terdapat loker untuk meninggalkan atau menyimpan barang-barang bawaan agar lebih aman. Perusahaan juga bekerjasama dengan jurnal yaitu sebuah barista koffe, mereka menyediakan beraneka ragam jenis koffe dan karyawan hanya tinggal memesan dan tidak berbayar atau free. Memasuki lebih dalam lagi terdapat ruangan yang lebih privasi berjumlah 9 ruangan untuk disewakan kepada perusahaan-perusahaan.

KOMUNIKASI ORGANISASI :: 6

Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3

]
PENGARUH IKLIM DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KOMUNIKASI ORGANISASI


Pengertian Iklim organisasi
Iklim organisasi merupakan istilah untuk menggambarkan lingkungan organisasi atau situasi organisasi.
Stringer mengemukakan enam faktor iklim organisasi dari (Lirwin dan Stringer, 1968) yaitu:
1. Struktur
2. Responsibility
3. Warmth and Support
4. Rewards
5. Conflict
6. Organizational identy

DIMENSI IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI
- Kepercayan (Trust)
- Pembuatan keputusan bersama (Participative Decision Making)
- Dukungan (Supportiveness)
- Keterbukaan terhadap komunikasi terbawah (Openness In Downward Communication)
- Mendengarkan dalam komunikasi ke atas (listening in Upward Communication)
- Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi (Concern For High Performance Goals)

Pengertian Budaya Organisasi
Menurut Tosi, et.all., dalam Munandar, (2001: p.46), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.

Budaya organsiasi didefinisikan ke dalam tujuh karakteristik primer yang merupakan hakekat dari budaya organisasi itu sendiri. Ketujuh karakteristik itu yaitu:
1. Inovasi dan pengembangan resiko
2. Perhatian ke rincian
3. Orientasi hasil
4. Orientasi orang
5. Orientasi tim
6. Keagresifan
7. Kemapanan

Fungsi-fungsi budaya organisasi
1. Adaptasi Eksternal
2. Integrasi Intenal
3. Mewujudkan kebersamaan eksekutif dan karyawan
4. Memilih organisasi sesuai dengan budayanya, ada beberapa pilihan antara lain : a. Budaya akademik
b. Budaya perlindungan

Tipe Budaya Organisasi
1. Kepercayaan kepada bawahan.
2. Komunikasi terbuka
3. Kepemimpinan yang penuh pertimbangan dan suportif.
4. Pemecahan masalah secara kelompok..
5. Otonomi pekerja.
6. Tukar menukar informasi
7. Tujuan-tujuan dengan keluaran (output) yang berkualitas.

DIMENSI BUDAYA ORGANISASI
Dimensi pertama : dimensi ini membedakan kriteria keefektifan yang menekankan pada kefektifan, keleluasaan/diskresi, dan dinamis, dengan/dari kefektifan yang menekankan stabilitas, tatanan dan kontrol.

Dimensi kedua : dimensi ini membedakan kriteria keefektifan yang menekankan pada orientasi internal, integrasi dan kesatuan dengan dan dari keefektifan yang menekankan pada orientasi eksternal, differensiasi (pembedaan) dan persaingan.

Hal yang Mempengaruhi Budaya Organisasi
Budaya organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Pengaruh umum dari luar yang luas, mencakup faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan atau hanya sedikit dapat dikendalikan oleh organisasi.
2. Pengaruh dari nilai-nilai yang ada di masyarakat, keyakinan-keyakinan dan nilai-nilai yang dominan dari masyarakat luas misalnya kesopansantunan dan kebersihan.
3. Faktor-faktor yang spesifik dari organisasi, organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya.

Selasa, 29 Desember 2020

Lentog Jajanan Khas Tanjungkarang, Kudus


Warga sekitar Tanjungkarang pasti sudah tidak asing dengan makanan khasnya, yaitu lentog tanjung. Makanan ini pertama kali dijual oleh seorang warga yang berasal dari Desa Tanjungkarang dan kini sudah terkenal di kota Kudus.
Lentog tanjung terdiri dari 2 kata, yaitu lentog dan tanjung. Lentog atau bisa disebut dengan lontong yang merupakan makanan khas yang terbuat dari beras dan dibungkus dengan daun pisang. Yang menbedakan lentog dengan lontong biasa adalah ukurannya. Lentog memiliki ukuran sebesar betis orang dewasa. Sedangkan tanjung atau tanjungkarang merupakan nama sebuah desa yang terletak di kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
Untuk yang baru tau makanan ini akan langsung mengira jika makanan ini sama saja dengan lontong sayur yang berasal dari daerah Jakarta.  Padahal antara lontong sayur dan lentog sangat berbeda. Lentog berisi 3 bahan utama yaitu, lontong yang di iris kecil-kecil, lodeh tahu dan sayur atau jangan gori. 
Jangan gori merupakan olahan nangka muda yang dimasak dengan santan dan memiliki tekstur yang lembek tapi berbeda dengan gudeg asal jogja.
Lentog banyak disajikan di atas piring kecil yang dialasi daun pisang dan taburan bawang goring, sehingga membuat makanan ini semakin gurih dan uniknya kita tidak menyantap lentog dengan sendok melainkan dengan suru atau sendok yang terbuat dari daun pisang.
Nah untuk kalian yang bingung mencari menu sarapan bisa mencoba lentog tanjung ini. Dijamin nagih dan urusan rasa nggak bakal mengecewakan.

Kamis, 22 Oktober 2020

TEORI KOMUNIKASI || PERTEMUAN KE 6

Hari/ Tanggal      : Senin, 12 Oktober 2020
Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3
Dosen Pengampu : Primi Rohimi S,sos, MSI


TEORI KOMUNIKASI KELOMPOK

    Pada pertemuan kali ini dengan materi teori komunikasi kelompok yang dipaparkan oleh kelompok 5 yang beranggotakan 3 mahasiswa yaitu Azza Nurussa’adah, Rahmat Kamal Dafiq, Muhammad Yusuf Falahi. Berikut pengertian, karakteristik teori komunikasi kelompok dan macam-macam teori komunikasi kelompok.

    Komunikasi kelompok merupakan adanya interaksi individu dengan  individu lain sehingga adanya sebuah kelompok untuk mengadakan kegiatan rapat,konferensi dan kegiatan lainnya.Kegiatan ini dilakukan untuk berbagi informasi mendiskusikan masalah dimana akan muncul keterikatan satu sama lain didalam kelompok itu sehingga ada tujuan,visi,misi yang sama.

Karakteristik komunikasi kelompok.

1.Komunikasi Kelompok bersifat formal.

2.Komunikasi kelompok terorganisir.

3.Komunikasi kelompok terlembagakan.

4.Komunikator dalam kelompok ini haruslah:

Mencoba mengisolisir bebrapa proses yang sederhana dan mudah dimengerti dari sekian banyak proses-proses yang timbul secara simultan.

Menggunakan beberapa istilah yang akan memudahkan untuk mengorganisir pengamatan.

Macam Macam Teori Komunikasi Kelompok

1.Teori Keseimbangan (Heider)

Yaitu teori ini dirumuskan oleh Fritz Heider dalam bukunya”The Psychology of inter personal Relations”.Teori ini berusaha menerangkan bagaimana individu –individu sebagai bagian dari struktur sosial,misalnya sebagai suatu kelompok cenderung untuk menjalin hubungan  satu sama lain.

Contoh dari Teori keseimbangan Heider:

Andi(p)  memiliki(U) adik perempuan yang cantik(o).Tono menyukai adik perempuan Andi karena Tono tidak mempunyai (U-I)adik perempuan .

Seseorang individu di dalam sebuah kelompok(P) menghormati(L) anggota yang lainnya(o)maka kelompok tersebut sudah seimbang keadaanya.

2.Teori SistemA-B-X Newcomb

Sistem  A-B-X dari Newcomb merupakan perluasan  teori  intar pribadi  dari  Heider sampai  kepada  interaksi antar  anggota  kelompok yang hanya  terdiri dari dua  anggota  saja.Model dari  Newcomb ini mengandung 3 unsur,yaitu A dan B mewakili dua orang  inidividu yang berinteraksi  serta X sebagai  objek pembicaraan(komunikasi)  

Contohnya:

A  maupun B sedang membicarakan tentang kegunaan,kekurangan,dan kelebihan Blackberry.B berpersepsi bahwa  Blackberry adalah smartphone terbaik didunia dan  B pun sudah menggunakan  gawai tersebut selama 1 tahun lebih.Kemudia A mencari informasi tentang Blacberry dan A menyampaikan  pada B bahwa  Blackberry bukanlah  smartphone terbaik didunia.Kebanyakan  pengguna Blackberry hanya memanfaatkan aplikasi Blackberry Mesenggernya saja dan menurut  A  smartphone terbaik adalah Iphone.Lalu B mengatakan  tidak hanya aplikasi tersebut yang digunakan ,tetapi ada pula aplikasi unruk mengirim e-mail dengan cepat.Dengan demikian,A dan B saling mempengaruhi persepsi mereka tentang Blackberry .Artinya A dan B saling meningkatkan keadaan simetris mereka.

3.Teori Proses Perbandingan Sosial

Menurut Festinger dalam teorinya tentang proses-proses perbandingan sosial,Leon Festinger membedakan antara kenyataan fisik dengan kenyataan sosial.Apabila pendapat,sikap,dan keyakinan dapat diukur secara fisik maka itu berarti kita berhubungan dengan kenyataan .Akan tetapi,bila pendapat,sikap,dan keyakinan tidak didasarkan  pada kejadian yang mudah diukur maka kita berhadapan dengan kenyatan sosial.

4. Teori Pertukaran Sosial

Menurut  Thibault dan kelley memusatkan kepada perhatian mereka terutama pada kelompok yang  terdiri dari 2 orang anggota atau diad.Mereka merasa yakin  bahwa usaha memahami  tingkah laku yang kompleks dari kelompok-kelompok bresar mungkin dapat diperoleh dengan cara menggali hubungan diadis (2 orang).

Model Thibault dan kelley mendukung asumsi-asumsi yang dibuat  oleh Homans dalam teorinya tentang proses pertukatan sosial.Asumsi tersebut khususnya mengatakan bahwa interaksi manusia mencakup pertukran barang maupun jasa serta tanggapan-tanggapan individu yang muncul melalui interaksi di anatara mereka mencakup imbalan(reword) sekaligus pengeluaran(costs)

5.Teori Sosiometris dari Moreno

Sosiometris dapat diartikan sebagai pendekatan teoretis dan metodologis terhadap kelompok-kelompok yang diciptakan mula-mula oleh Moreno.

Pendekatan ini dikembangkan oleh Jennings dan yang lain-lain.Pada dasarnya teori ini berhubungan dengan”daya tarik”(attraction) dan penolakan(repulsions) yang dirasakan oleh individu-individu terhadap satu sama lain serta implikasi perasaan-perasaan ini bagi pembentukan maupun struktur kelompok.

Kamis, 15 Oktober 2020

KOMUNIKASI ORGANISASI :: 5

Hari/ Tanggal      : Senin, 15 Oktober 2020
Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3
Dosen Pengampu : Primi Rohimi S,sos, MSI


    Pada pertemuan kali ini memaparkan tentang Proses Pengambilan Keputusan Dalam Komunikasi Organisasi. Komunikasi adalah sdasar dari jalannya organisasi. Komunikasi yang mengatur bagaimana manusia berhubungan dan saling bergantung dengan yang lain dalam organisasi dipelajari dalam komunikasi organisasi. Dalam organisasi terdiri dari beberapa orang yang memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing dan berhubungan satu sama lain.Untuk melakukan koordinasi yang baik dalam menjalankan tugas masing – masing personel dibutuhakn komunikasi yang baik sehingga tujuan organisasi dapat terwujud. Menurut definisi pengambilan keputusan dari James A.F. Stoner adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah. Dalam sebuah organisasi, pengambilan keputusan sangat menentukan arah gerak organisasi tersebut. Komunikasi organisasi yang baik juga akan berdampak pada pengambilan keputsan suatu organisasi. Oleh karena itu, Proses pengambilan keputusan dalam komunikasi organisasi harus diperhatikan demi tercapainya visi, misi dan tujuan suatu organisasi. Dasar Pengambilan Keputusan meliputi intuisi, pengalaman, fakta, wewenang, logika atau rasional

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

  1. Nilai individu, Nilai yang telah dianut dan dipercaya oleh seseorang sangat mempengaruhi dalam pengambilan suatu keputusan. Nilai tersebut adalah keyakinan dasar yang telah tertanam sejak kecil dan terbentuk karena lingkungan keluarga dan juga masyarakat.
  2. Kepribadian yaitu, cara pandang seseorang dalam berinteraksi dengan yang lain. Kepribadian adalah faktor seseorang Psikologi komunikasi. Biasanya lahir atau melekat pada diri seseorang berdasarkan pemikiran, kajian – kajian, temuan – temuan, perasaan, dan lain – lain. Kepribadian sangat mempengaruhi tempermen dan sikap seseorang dalam bertindak. Ciri khas seseorang juga bisa dilihat berdasarkan kepribadiannya.
  3. Kecenderungan terhadap pengambilan resiko, situasi ketidak pastian cenderung lebih menyulitkan seseorang dalam mengambil keputusan. Karena tidak ada dasar terhadap pilihan strategi. Ketidak pastian juga membuat keputusan yang diambil tidak diketahui resiko kedepannya bagaimana.



TEORI KOMUNIKASI || PERTEMUAN KE 5

Hari/ Tanggal      : Senin, 12 Oktober 2020
Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3
Dosen Pengampu : Primi Rohimi S,sos, MSI


    Pada pertemuan kali ini dengan materi Teori Komunikasi Antar Pribadi akan memaparkan pengertian dari 9 teori komunikasi antar pribadi yaitu, teori muka, teori manipulasi informasi, teori kebohongan antar pribadi, teori kesopan santunan, teori pertukaran kasih sayang, teori pertalian, teori pengelolaan kerahasiaan komunikasi,  teori komunikasi relasional, teori pertukaran sosial.

TEORI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

  1. Teori muka, teori ini ditulis Sandra Metts dan William Cupach dengan judul Face Theory. Teori ini membantu untuk memahami dua aspek penting tentang interaksi
  2. Teori Manipulasi Informasi , teori yang menggambarkan dan menjelaskan bagaimana seseorang bermain-main (memanipulasi) informasi dengancara menipu dalam interaksi antar pribadi. Contoh: cara memandang komunikasi interpersonal ini berkaitan dengna cara pengirim memngumpulkan sejumlah informasi dalm bentuk pesan ke penerima untuk memberikan kesan yang salah dari sudut pandang pengirim. Pengirim memilih fakta tertentu dalam pesan dari sejumlah informasi yang tersedia, tetapi menghilangkan mengubah dan memalsukan yang lain. 
  3. Teori kebohongan antar pribadi merupakan teori yang memfokuskan diri pada dyadic (dual), relations (hubungan) , dialogic (dialog) dari komunikasi yang memiliki unsur penuh kebohongan. Teori ini menyatakan bahwa, adakalanya seseorang harus berbohong. Bohong yang dimaksud adalah memanipulasi sebuah informasi. Seseorang yang akan berbohong tesebut memiliki strategi yaitu Pemalsuan. Penyembunyian dan Pengelakan
  4. Teori kesopansantunan, menurut brown dan Levinson bahwa setiap kebudayaan memiliki derajat yang berbeda dalam hal kebutuhan terhadap kesopanan dan juga cara-cara yang berbeda untuk menjadi sopan, tetapi semua orang memiliki kebutuhan untuk di hargai dan di lindungi. Contoh : bertingkah laku sopan dan santun kepada orang yang lebih tua.
  5. Teori pertukaran kasih sayang, teori ini ditulis oleh Kory Floyd, Jeff Judd, dan Colin Hesse teori ini bertujuan untuk menerangkan, mengapa, umat manusia mengomunikasikan kasih sayang terhadap satu sama lain dan dengan konsekuensi- konsekuensi tertentu.  
  6. Teori pertalian merupakan teori yang mengamati hubungan yang terjalin antar pelaku dalam sebuah komunikasi. Teori pertalian memiliki 3 tahap dalam perkembangannya yaitu, perilaku yang harus diperhatikan , menentukan perilaku yang akan dilakukan, tindakan yang harus berkaitan dengan factor internal dan eksternal.
  7. Teori pengelolaan kerahasiaan komunikasi, teori ini dibuat untuk mengembangkan sebuah pemahaman berdasarkan bukti mengenai cara orang mengatur pengungkapan dan penyembunyian
  8. Teori komunikasi relasional, teori yang memberikan sebuah pemahaman teoretis dan praktis tentang proses-proses mengenai saling berhubungan dengan orang lain dan bagaimana pola pola diperankan bersama para partisipan mengenai komunikasi mempengaruhi kehidupan rasional mereka.
  9. Teori pertukaran sosial merupakan bagian dari teori komunikasi antar pribadi yang menggambarkan dan menguraikan bagaimana seseorang memasuki suatu hubungan sosial dengan mempertimbangkan timbal balik dari suatu hubungan. ssContoh : dalam teori pertukaran social yang menggunakan landasan model ekonomi, seperti dalam halnya berbisnis.  Seorang investor bekerja sama dengan menanamkan modal ke perusahaan lain, pasti dimasa yang telah ditentukan juga akan mendapatkan balasan/keuntungannya juga. 

Rabu, 14 Oktober 2020

KOMUNIKASI ORGANISASI :: 4

Hari/ Tanggal      : Kamis, 8 Oktober 2020
Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3
Dosen Pengampu : Primi Rohimi S,sos, MSI


MOTIVASI DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI

Pengertian Motivasi
Istilah Motivasi berasal dari kata Latin “mavere” yang berarti dorongan,  motivasi hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para karyawan, ataupun anggota dalam sebuah organisasi.
Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upaya untuk mencapai kepuasan (Hasibuan, 2005:95).
Menurut Mitchell  dalam Winardi, Motivasi mewakili proses-proses psikologika, yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan  suka rela yang diarahkan ketujuan tertentu (Winardi, 2001)
Setiap pimpinan perlu memahami proses-proses psikologikal apabila berkeinginan untuk membina karyawan secara berhasil dalam upaya pencapaian sasaran-sasaran keorganisasian.
Motivasi
Pada dasarnya Manusia mudah diberikan Motivasi karena apabila setiap kebutuhannya terpenuhi, maka seseorang mempunyai Motivasi yang tinggi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang yang diberikan (Buchari Zainun, 2001:205).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Motivasi adalah: cara mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan Organisasi. 
Faktor yang mempengaruhi Motivasi 
Faktor tersebut dapat dibedakan atas faktor Internal dan faktor External yang berasal dari bawahan atau pegawai dalam sebuah organisasi.
1.Faktor Internal 
    Yang mempengaruhi pemberian Motivasi pada seseorang antara lain..
  • Keinginan untuk mendapat penghargaan, seseorang termotivasi untuk bekerja biasanya disebabkan oleh adanya keinginan untuk diakui, dihormati, dan keinginan untuk diakui dalam sosial.
  • Keinginan untuk memperoleh pengakuan, bila kita perinci, maka keinganan untuk memperoleh pengakuan itu dapat meliputi hal-hal : adanya penghargaan terhadap prestasi, adanya hubungankerja yang harmonis dan kompak, pimpinan yang adil dan bijaksana .
  • Keinginan untuk berkuasa akan mendorong seseorang untuk bekerja pada dasarnya. Hal-hal yang umum yang harus dipenuhi untuk terdapatnya kepuasan kerja bagi para anggota. Seorang anggota akan merasa puas bila dalam bertugasnya terdapat kesempatan dalam memberikan pendapatnya dan kesempatan untuk memperoleh umpan balik tentang hasil pekerjaan yang telah dilakukan. 
  • Keinginan untuk tetap mempertahankan posisi, untuk mempertahankan posisi dalam sebuah organisasi  biasanya seseorang akan melakukan apa saja, asal kegiatan yang dilakukannya itu  berdampak baik.
2.Faktor Eksternal
    Faktor Eksternal tidak kalah peranannya dalam mempengaruhi motivasi kerja seseorang. Faktor Eksternal itu adalah:
  • Kondisi lingkungan kerja, keseluruhan saran dan prasarana dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan. Lingkunagn kerja meliputi: tempat bekerja, fasilitas, dan alat bantu kerja ataupun rapat.   
  • Supervisi atau atasan, berfungsi sebagai seorang yang dapat memberikan pengarahan, dan bimbingan. agar dapat melaksanakn kerja dengan baik tanpa membuat kesalahan..  
  • Status dan tanggung jawab, status atau kedudukan dalam sebuah jabatan tertentu meupakan dambaan setiap orang, mereka bukan hanya mengharapkan kompensasi semata. Tetapi pada suatu massa mereka juga berharap akan ada kesempatan menduduki sebuah jabatan yang lebih tinggi dibandingkan untuk saat ini. 
Tujuan pemberian Motivasi menurut Hasibuan (1996:75)
  1. Mendorong gairah dan semangat kerja pada bawahan
  2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja
  3. Meningkatkan produktivitas kerja
  4. Meningkatkan disiplin dan menurunkan tingkatan absensi
  5. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
Tujuan pemberian Motivasi
    Agar sumber daya manusia dapat digerakkan dalam rangka mencapai tujuan Organisasi maka perlu dipahami motivasi mereka dalam bekerja, terutama untuk para Staf adalah penekanan pada Motivasi kerja mereka.  Pemberian Motivasi pada pemimpin Organisasi kepada Staf maupun Motivasi yang timbul dari diri sendiri untuk bekerja sambil berprestasi akan mampu mencapai  kepuasan kerjanya, tercapainya kinerja Organisasi yang maksimal dan tercapainya tujuan Organisasi. 
    Menurut Arifin (2003:58), pimpinan perlu melakukan Motivasi bawahannya karena beberapa alasan berikut ini: 
  1. Untuk mengamati dan memahami tingkah laku bawahan
  2. Mencari dan menentukan sebab-sebab tingkah laku bawahan
  3. Memperhitungkan, mengawasi, dan mengubah serta mengarahkan tingkah laku bawahan.