Instansi : IAIN Kudus
Nama : Riska Fiah Mawanti
NIM : 1940210025
Kelas : KPI A3
TEORI KOMUNIKASI KELOMPOK
Teori Analisis Proses Interaksi
Teori ini dikembangkan untuk menjelaskan pola diskusi kelompok, terlebih dalam hal kepemimpinan. Ada tiga tahapan dari teori ini, yaitu :
1. Orientation phase
Pada tahapan ini, anggota kelompok akan mencari melakukan orientasi akan keberadaan kelompok tersebut.
2. Evaluation phase
Pada tahap ini masing-masing anggota mulai berekspresi tentang opini dan perasaan dari anggota kelompok tentang berbagai isu yang sedang berkembang.
3. Control phase
Pada tahap ini akan muncul minat dan solidaritas dari masing-masing anggota untuk berkelompok.
Teori Konvergensi Simbolik
konsep teori konvergensi simbolik adalah tema fantasi, yaitu pesan yang didramatisasi, seperti permainan kata-kata, cerita, analogi, dan pidato yang menghidupkan interaksi dalam kelompok.
Teori Kepribadian Kelompok (Group Syntulity Theory)
Teori kepribadian merupakan mempelajari interaksi kelompok pada basis dimensi kelompok dan dinamika kepribadian. Dimensi kelompok merujuk pada ciri-ciri populasi atau karakteristik individu, seperti umur dan kecendekiawanan. Sementa ra itu, dinamika kepribadian diukur oleh apa yang disebut dengan sinergi.
Teori Percakapan Kelompok
Terdiri dari tiga poin :
- Pemeriksaan Masukan dari Anggota (member Input), dapat diidentifikasikan sebagai perilaku, interaksi, dan harapan-harapan bersifat individual.
- Variabel-Variabel Perantara (Mediating Variable),
Merujuk pada struktur formal maupun struktur peran dari kelompok, seperti status, norma, dan tujuan-tujuan kelompok.
- Keluaran dari Kelompok (Group Output),
Yaitu pencapaian atau prestasi dari tugas maupun tujuan kelompok.
Teori Kelompok Terpercaya
Pemikiran kelompok terpercaya ialah sejenis kelompok yang pemikirannnya dipercaya sebagai sebuah perspektif atau cara memandang semua kelompok.
Batasan yang dapat ditembus adalah terkadang definisi apa yang ada di dalam dan diluar kelompok tidak jelas.
Teori Kerja Kelompok Antarbudaya
Teori ini secara budaya membedakan kelompok, menghadapi input tertentu, dan menciptakan hasil melalui komunikasi yang kembali memengaruhi keadaan ketika kelompok sedang bekerja. Ada tiga unsur budaya yang penting dalam teori ini, yaitu:
1) Individualisme kolektivisme
Budaya individualis ini cenderung lebih memikirkan tujuan diri sendiri daripada tujuan kelompok, sedangkan budaya kolektivis cenderung berpikir sebagai bagian dari komunitas.
2) Kehendak diri
Bagaimana anggota memikirkan diri sendiri, yaitu bebas dan ketergantungan.
3) Urusan rupa
Maksudnya adalah perbedaan dalam bagaimana anggota mengatur kesan pribadi. Rupa diri adalah kesan seseorang, rupa lain melibatkan kesan orang lain dan rupa bersama mencakup hubungan antara diri sendiri dan orang lain.
Teori Penyusunan
Teori ini menjelaskan bahwa tindakan manusia adalah sebuah proses produksi dan repraduksi dalam berbagai macam sistem sosial. Seperti yang dikutip oleh Giddens, penyusunan terjadi dalam tiga tahap kemungkinan :
- Pemahaman, yakni menyatakan cara seseorang dalam memahami sesuatu.
- Moralitas atau arahan yang tepat, yakni menyatakan dengan benar cara bagaimana seharusnya sesuatu tersebut dilakukan.
- Kekuasaan dalam bertindak, yaitu menyatakan cara seseorang mencapai suatu keinginan.
Teori Pemikiran Kelompok
Teori ini menjelaskan tentang suatu situasi dimana proses pengambilan keputusan yang menunjukkan adanya kemerosotan efisiensi mental, pengujian realitas, dan penilaian moral yang disebabkan oleh tekanan-tekanan kelompok (Mulyana, 1999).
0 komentar:
Posting Komentar