Hari/ Tanggal : Senin, 5 Oktober 2020
Instansi : IAIN Kudus
Nama : Riska Fiah Mawanti
NIM : 1940210025
Kelas : KPI A3
Dosen Pengampu : Primi Rohimi S,sos, MSI
Instansi : IAIN Kudus
Nama : Riska Fiah Mawanti
NIM : 1940210025
Kelas : KPI A3
Dosen Pengampu : Primi Rohimi S,sos, MSI
Pengertian Teori Komunikasi Antar Pribadi
Secara umum, komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang mempelajari berbagai aspek yang terkait dengan penciptaan makna yang terjadi antara dua orang serta bagaimana makna itu memiliki pengaruh terhadap orang lain agar dapat mengubah pengetahuan, sikap, dan perilakunya.
Berikut ini adalah karakteristik dari Komunikasi Antar Pribadi,
- Komunikasi antar pribadi dimulai dari diri pribadi (self)
- Komunikasi antar pribadi bersifat transaksional
- Komunikasi antar pribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antar pribadi
- Komunikasi antar pribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara orang-orang uang berkomunikasi.
- Komunikasi antar pribadi tidak dapat diubah ataupun diulang
Teori-teori pada komunikasi antar pribadi juga difokuskan pada dimensi pokok komunikasi antar pribadi yaitu :
- Individu dalam komunikasi antar pribadi
- Memahami diri pribadi
- Memahami orang lain
- Aspek relasional atau hubungan dalam komunikasi antar pribadi
Macam Macam Teori Komunikasi Antar Pribadi
- Teori Kumpulan Tindakan (Action As-sembly Theory, yaitu kekuatan-kekuatan mengenai kreasi (Forces Of Creation). Teori ini merumuskan tentang sifat kreatif manusia mengenai bagaimana mungkin bagi kita untuk mendengar, berkata, berpikir, dan berbuat bahwa kita tidak pernah dengar, berkata, berpikir, dan berbuat sebelumnya.
- Teori Atribusi (Atribution Theory), (Finding good cause in the search for theory) yang ditulis oleh Valerie Manusov dan Brian Spitzberg. Menurutnya, manusia merupakan makhluk yang mempunyai sifat ingin tahu. Kita ingin tahu mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi, kita mengembangkan agama, falsafah, dan ilmu pengetahuan sebagai cara untuk menjawab pertanyaan kita.
- Teori Konstruktivisme (Constructivism Theory), yaitu menjelaskan perbedaan-perbedaan individual dalam kecakapan berkomunikasi (Explaining individual difference in commmunication skill), menjelaskan mengapa beberapa orang lebih sukses dalam mencapai tujuan komunikasi interpersonal dibandingkan dengan orang lain.
- Teori Interaksi Imajiner (Imagined Interaction Theory), yaitu gambaran-gambaran mental mengenai komunikasi antar pribadi (Mental representation of interpersonal communication), Interaksi imajiner merupakan bagian dari melamun atau daydreaming, yang mengacu kepada proses kognisi sosial dimana para individu membayangkan dan oleh karena itu secara tidak langsung mereka sendiri mengalami dalam pertemuan-pertemuan yang diharapkan dengan orang lain.
- Teori Perencanaan Komunikasi (Planning Theory of Communication), yaitu pencapaian tujuan melalui tindakan komunikasi (Goal attainment throught communication action), teori ini menjelaskan bagaimana individu tiba pada sebuah pemahaman akan tindakan dan pembicaraan terhadap satug sama lain dengan tujuan yang diarahkan, dan bagaimana ia menghasilkan tindakan dan pembicaraan yang memungkinkan mereka untuk mencapai tujuan sehari-hari.
- Teori Pembentukan Relasional (Relational Dialectics Theory), teori ini menyajikan perubahan hubungan sebagai hasil navigasi individu dan negosiasi secara internal.. Teori pembentukan rasional berpendapat bahwa dalam suatu hubungan terdapat tiga dialektik atau rangsangan keinginan, yaitu integration-sparation, stability-change, dan expression privacy.
- Teori Reduksi Ketidakpastian (Uncertainly Reduction Theory), teori ini dirumuskan oleh Charles Berger dan Richard Calabrese. teori ini mengasumsikan bahwa orang ingin interaksi yang stabil dan dapat diprediksi yang dapat membantunya mengurangi ketidakpastian tentang orang lain dan berbagai kejadian atau peristiwa lainnya. Teori ini memberikan pandangan bagaimana ketidakpastian dapat memberikan motovasi perilaku komunikasi khususnya pencarian jenis-jenis informasi, timbal balik, kedekatan verbal, dan lain lain.
- Teori Akomodasi Komunikasi (Communication Accomodation Theory), teori ini dikembangkan oleh Howard Giles dkk pada tahun 1973. Teori ini menjelaskan ketika berkomunikasi, seseorang akan mengurangi atau menambahi perbedaan antara dirinya dan orang lain. Mereka melakukannya dengan cara berkomunikasi seperti orang lain atau membuat komunikasinya lebih berbeda jika dibandingkan dengan orang-orang lain.
- Teori Analisis Percakapan (Conversations Analysis Theory), teori ini fokus pada interaksi dalam percakapan, seperti berbagai gerakan oleh komunikator dan bagaimana mereka mengelola dan mengatur urutan pembicaraan sebagaimana yang terlihat jelas pada pelakunya.
- Teori Pelanggaran Harapan, teori ini dikembangkan oleh Judee Burgoon pada tahun 1978 untuk memahami konsep-konsep komunikasi non verbal serta pengaruhnya terhadap percakapan. Ia menyarankan agar orang tidak menaruh harapan tertentu terkait perilaku non verbal orang lain ketika berkomunikasi.
0 komentar:
Posting Komentar