Kamis, 22 Oktober 2020

TEORI KOMUNIKASI || PERTEMUAN KE 6

Hari/ Tanggal      : Senin, 12 Oktober 2020
Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3
Dosen Pengampu : Primi Rohimi S,sos, MSI


TEORI KOMUNIKASI KELOMPOK

    Pada pertemuan kali ini dengan materi teori komunikasi kelompok yang dipaparkan oleh kelompok 5 yang beranggotakan 3 mahasiswa yaitu Azza Nurussa’adah, Rahmat Kamal Dafiq, Muhammad Yusuf Falahi. Berikut pengertian, karakteristik teori komunikasi kelompok dan macam-macam teori komunikasi kelompok.

    Komunikasi kelompok merupakan adanya interaksi individu dengan  individu lain sehingga adanya sebuah kelompok untuk mengadakan kegiatan rapat,konferensi dan kegiatan lainnya.Kegiatan ini dilakukan untuk berbagi informasi mendiskusikan masalah dimana akan muncul keterikatan satu sama lain didalam kelompok itu sehingga ada tujuan,visi,misi yang sama.

Karakteristik komunikasi kelompok.

1.Komunikasi Kelompok bersifat formal.

2.Komunikasi kelompok terorganisir.

3.Komunikasi kelompok terlembagakan.

4.Komunikator dalam kelompok ini haruslah:

Mencoba mengisolisir bebrapa proses yang sederhana dan mudah dimengerti dari sekian banyak proses-proses yang timbul secara simultan.

Menggunakan beberapa istilah yang akan memudahkan untuk mengorganisir pengamatan.

Macam Macam Teori Komunikasi Kelompok

1.Teori Keseimbangan (Heider)

Yaitu teori ini dirumuskan oleh Fritz Heider dalam bukunya”The Psychology of inter personal Relations”.Teori ini berusaha menerangkan bagaimana individu –individu sebagai bagian dari struktur sosial,misalnya sebagai suatu kelompok cenderung untuk menjalin hubungan  satu sama lain.

Contoh dari Teori keseimbangan Heider:

Andi(p)  memiliki(U) adik perempuan yang cantik(o).Tono menyukai adik perempuan Andi karena Tono tidak mempunyai (U-I)adik perempuan .

Seseorang individu di dalam sebuah kelompok(P) menghormati(L) anggota yang lainnya(o)maka kelompok tersebut sudah seimbang keadaanya.

2.Teori SistemA-B-X Newcomb

Sistem  A-B-X dari Newcomb merupakan perluasan  teori  intar pribadi  dari  Heider sampai  kepada  interaksi antar  anggota  kelompok yang hanya  terdiri dari dua  anggota  saja.Model dari  Newcomb ini mengandung 3 unsur,yaitu A dan B mewakili dua orang  inidividu yang berinteraksi  serta X sebagai  objek pembicaraan(komunikasi)  

Contohnya:

A  maupun B sedang membicarakan tentang kegunaan,kekurangan,dan kelebihan Blackberry.B berpersepsi bahwa  Blackberry adalah smartphone terbaik didunia dan  B pun sudah menggunakan  gawai tersebut selama 1 tahun lebih.Kemudia A mencari informasi tentang Blacberry dan A menyampaikan  pada B bahwa  Blackberry bukanlah  smartphone terbaik didunia.Kebanyakan  pengguna Blackberry hanya memanfaatkan aplikasi Blackberry Mesenggernya saja dan menurut  A  smartphone terbaik adalah Iphone.Lalu B mengatakan  tidak hanya aplikasi tersebut yang digunakan ,tetapi ada pula aplikasi unruk mengirim e-mail dengan cepat.Dengan demikian,A dan B saling mempengaruhi persepsi mereka tentang Blackberry .Artinya A dan B saling meningkatkan keadaan simetris mereka.

3.Teori Proses Perbandingan Sosial

Menurut Festinger dalam teorinya tentang proses-proses perbandingan sosial,Leon Festinger membedakan antara kenyataan fisik dengan kenyataan sosial.Apabila pendapat,sikap,dan keyakinan dapat diukur secara fisik maka itu berarti kita berhubungan dengan kenyataan .Akan tetapi,bila pendapat,sikap,dan keyakinan tidak didasarkan  pada kejadian yang mudah diukur maka kita berhadapan dengan kenyatan sosial.

4. Teori Pertukaran Sosial

Menurut  Thibault dan kelley memusatkan kepada perhatian mereka terutama pada kelompok yang  terdiri dari 2 orang anggota atau diad.Mereka merasa yakin  bahwa usaha memahami  tingkah laku yang kompleks dari kelompok-kelompok bresar mungkin dapat diperoleh dengan cara menggali hubungan diadis (2 orang).

Model Thibault dan kelley mendukung asumsi-asumsi yang dibuat  oleh Homans dalam teorinya tentang proses pertukatan sosial.Asumsi tersebut khususnya mengatakan bahwa interaksi manusia mencakup pertukran barang maupun jasa serta tanggapan-tanggapan individu yang muncul melalui interaksi di anatara mereka mencakup imbalan(reword) sekaligus pengeluaran(costs)

5.Teori Sosiometris dari Moreno

Sosiometris dapat diartikan sebagai pendekatan teoretis dan metodologis terhadap kelompok-kelompok yang diciptakan mula-mula oleh Moreno.

Pendekatan ini dikembangkan oleh Jennings dan yang lain-lain.Pada dasarnya teori ini berhubungan dengan”daya tarik”(attraction) dan penolakan(repulsions) yang dirasakan oleh individu-individu terhadap satu sama lain serta implikasi perasaan-perasaan ini bagi pembentukan maupun struktur kelompok.

Kamis, 15 Oktober 2020

KOMUNIKASI ORGANISASI :: 5

Hari/ Tanggal      : Senin, 15 Oktober 2020
Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3
Dosen Pengampu : Primi Rohimi S,sos, MSI


    Pada pertemuan kali ini memaparkan tentang Proses Pengambilan Keputusan Dalam Komunikasi Organisasi. Komunikasi adalah sdasar dari jalannya organisasi. Komunikasi yang mengatur bagaimana manusia berhubungan dan saling bergantung dengan yang lain dalam organisasi dipelajari dalam komunikasi organisasi. Dalam organisasi terdiri dari beberapa orang yang memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing dan berhubungan satu sama lain.Untuk melakukan koordinasi yang baik dalam menjalankan tugas masing – masing personel dibutuhakn komunikasi yang baik sehingga tujuan organisasi dapat terwujud. Menurut definisi pengambilan keputusan dari James A.F. Stoner adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah. Dalam sebuah organisasi, pengambilan keputusan sangat menentukan arah gerak organisasi tersebut. Komunikasi organisasi yang baik juga akan berdampak pada pengambilan keputsan suatu organisasi. Oleh karena itu, Proses pengambilan keputusan dalam komunikasi organisasi harus diperhatikan demi tercapainya visi, misi dan tujuan suatu organisasi. Dasar Pengambilan Keputusan meliputi intuisi, pengalaman, fakta, wewenang, logika atau rasional

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

  1. Nilai individu, Nilai yang telah dianut dan dipercaya oleh seseorang sangat mempengaruhi dalam pengambilan suatu keputusan. Nilai tersebut adalah keyakinan dasar yang telah tertanam sejak kecil dan terbentuk karena lingkungan keluarga dan juga masyarakat.
  2. Kepribadian yaitu, cara pandang seseorang dalam berinteraksi dengan yang lain. Kepribadian adalah faktor seseorang Psikologi komunikasi. Biasanya lahir atau melekat pada diri seseorang berdasarkan pemikiran, kajian – kajian, temuan – temuan, perasaan, dan lain – lain. Kepribadian sangat mempengaruhi tempermen dan sikap seseorang dalam bertindak. Ciri khas seseorang juga bisa dilihat berdasarkan kepribadiannya.
  3. Kecenderungan terhadap pengambilan resiko, situasi ketidak pastian cenderung lebih menyulitkan seseorang dalam mengambil keputusan. Karena tidak ada dasar terhadap pilihan strategi. Ketidak pastian juga membuat keputusan yang diambil tidak diketahui resiko kedepannya bagaimana.



TEORI KOMUNIKASI || PERTEMUAN KE 5

Hari/ Tanggal      : Senin, 12 Oktober 2020
Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3
Dosen Pengampu : Primi Rohimi S,sos, MSI


    Pada pertemuan kali ini dengan materi Teori Komunikasi Antar Pribadi akan memaparkan pengertian dari 9 teori komunikasi antar pribadi yaitu, teori muka, teori manipulasi informasi, teori kebohongan antar pribadi, teori kesopan santunan, teori pertukaran kasih sayang, teori pertalian, teori pengelolaan kerahasiaan komunikasi,  teori komunikasi relasional, teori pertukaran sosial.

TEORI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

  1. Teori muka, teori ini ditulis Sandra Metts dan William Cupach dengan judul Face Theory. Teori ini membantu untuk memahami dua aspek penting tentang interaksi
  2. Teori Manipulasi Informasi , teori yang menggambarkan dan menjelaskan bagaimana seseorang bermain-main (memanipulasi) informasi dengancara menipu dalam interaksi antar pribadi. Contoh: cara memandang komunikasi interpersonal ini berkaitan dengna cara pengirim memngumpulkan sejumlah informasi dalm bentuk pesan ke penerima untuk memberikan kesan yang salah dari sudut pandang pengirim. Pengirim memilih fakta tertentu dalam pesan dari sejumlah informasi yang tersedia, tetapi menghilangkan mengubah dan memalsukan yang lain. 
  3. Teori kebohongan antar pribadi merupakan teori yang memfokuskan diri pada dyadic (dual), relations (hubungan) , dialogic (dialog) dari komunikasi yang memiliki unsur penuh kebohongan. Teori ini menyatakan bahwa, adakalanya seseorang harus berbohong. Bohong yang dimaksud adalah memanipulasi sebuah informasi. Seseorang yang akan berbohong tesebut memiliki strategi yaitu Pemalsuan. Penyembunyian dan Pengelakan
  4. Teori kesopansantunan, menurut brown dan Levinson bahwa setiap kebudayaan memiliki derajat yang berbeda dalam hal kebutuhan terhadap kesopanan dan juga cara-cara yang berbeda untuk menjadi sopan, tetapi semua orang memiliki kebutuhan untuk di hargai dan di lindungi. Contoh : bertingkah laku sopan dan santun kepada orang yang lebih tua.
  5. Teori pertukaran kasih sayang, teori ini ditulis oleh Kory Floyd, Jeff Judd, dan Colin Hesse teori ini bertujuan untuk menerangkan, mengapa, umat manusia mengomunikasikan kasih sayang terhadap satu sama lain dan dengan konsekuensi- konsekuensi tertentu.  
  6. Teori pertalian merupakan teori yang mengamati hubungan yang terjalin antar pelaku dalam sebuah komunikasi. Teori pertalian memiliki 3 tahap dalam perkembangannya yaitu, perilaku yang harus diperhatikan , menentukan perilaku yang akan dilakukan, tindakan yang harus berkaitan dengan factor internal dan eksternal.
  7. Teori pengelolaan kerahasiaan komunikasi, teori ini dibuat untuk mengembangkan sebuah pemahaman berdasarkan bukti mengenai cara orang mengatur pengungkapan dan penyembunyian
  8. Teori komunikasi relasional, teori yang memberikan sebuah pemahaman teoretis dan praktis tentang proses-proses mengenai saling berhubungan dengan orang lain dan bagaimana pola pola diperankan bersama para partisipan mengenai komunikasi mempengaruhi kehidupan rasional mereka.
  9. Teori pertukaran sosial merupakan bagian dari teori komunikasi antar pribadi yang menggambarkan dan menguraikan bagaimana seseorang memasuki suatu hubungan sosial dengan mempertimbangkan timbal balik dari suatu hubungan. ssContoh : dalam teori pertukaran social yang menggunakan landasan model ekonomi, seperti dalam halnya berbisnis.  Seorang investor bekerja sama dengan menanamkan modal ke perusahaan lain, pasti dimasa yang telah ditentukan juga akan mendapatkan balasan/keuntungannya juga. 

Rabu, 14 Oktober 2020

KOMUNIKASI ORGANISASI :: 4

Hari/ Tanggal      : Kamis, 8 Oktober 2020
Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3
Dosen Pengampu : Primi Rohimi S,sos, MSI


MOTIVASI DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI

Pengertian Motivasi
Istilah Motivasi berasal dari kata Latin “mavere” yang berarti dorongan,  motivasi hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para karyawan, ataupun anggota dalam sebuah organisasi.
Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upaya untuk mencapai kepuasan (Hasibuan, 2005:95).
Menurut Mitchell  dalam Winardi, Motivasi mewakili proses-proses psikologika, yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan  suka rela yang diarahkan ketujuan tertentu (Winardi, 2001)
Setiap pimpinan perlu memahami proses-proses psikologikal apabila berkeinginan untuk membina karyawan secara berhasil dalam upaya pencapaian sasaran-sasaran keorganisasian.
Motivasi
Pada dasarnya Manusia mudah diberikan Motivasi karena apabila setiap kebutuhannya terpenuhi, maka seseorang mempunyai Motivasi yang tinggi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang yang diberikan (Buchari Zainun, 2001:205).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Motivasi adalah: cara mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan Organisasi. 
Faktor yang mempengaruhi Motivasi 
Faktor tersebut dapat dibedakan atas faktor Internal dan faktor External yang berasal dari bawahan atau pegawai dalam sebuah organisasi.
1.Faktor Internal 
    Yang mempengaruhi pemberian Motivasi pada seseorang antara lain..
  • Keinginan untuk mendapat penghargaan, seseorang termotivasi untuk bekerja biasanya disebabkan oleh adanya keinginan untuk diakui, dihormati, dan keinginan untuk diakui dalam sosial.
  • Keinginan untuk memperoleh pengakuan, bila kita perinci, maka keinganan untuk memperoleh pengakuan itu dapat meliputi hal-hal : adanya penghargaan terhadap prestasi, adanya hubungankerja yang harmonis dan kompak, pimpinan yang adil dan bijaksana .
  • Keinginan untuk berkuasa akan mendorong seseorang untuk bekerja pada dasarnya. Hal-hal yang umum yang harus dipenuhi untuk terdapatnya kepuasan kerja bagi para anggota. Seorang anggota akan merasa puas bila dalam bertugasnya terdapat kesempatan dalam memberikan pendapatnya dan kesempatan untuk memperoleh umpan balik tentang hasil pekerjaan yang telah dilakukan. 
  • Keinginan untuk tetap mempertahankan posisi, untuk mempertahankan posisi dalam sebuah organisasi  biasanya seseorang akan melakukan apa saja, asal kegiatan yang dilakukannya itu  berdampak baik.
2.Faktor Eksternal
    Faktor Eksternal tidak kalah peranannya dalam mempengaruhi motivasi kerja seseorang. Faktor Eksternal itu adalah:
  • Kondisi lingkungan kerja, keseluruhan saran dan prasarana dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan. Lingkunagn kerja meliputi: tempat bekerja, fasilitas, dan alat bantu kerja ataupun rapat.   
  • Supervisi atau atasan, berfungsi sebagai seorang yang dapat memberikan pengarahan, dan bimbingan. agar dapat melaksanakn kerja dengan baik tanpa membuat kesalahan..  
  • Status dan tanggung jawab, status atau kedudukan dalam sebuah jabatan tertentu meupakan dambaan setiap orang, mereka bukan hanya mengharapkan kompensasi semata. Tetapi pada suatu massa mereka juga berharap akan ada kesempatan menduduki sebuah jabatan yang lebih tinggi dibandingkan untuk saat ini. 
Tujuan pemberian Motivasi menurut Hasibuan (1996:75)
  1. Mendorong gairah dan semangat kerja pada bawahan
  2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja
  3. Meningkatkan produktivitas kerja
  4. Meningkatkan disiplin dan menurunkan tingkatan absensi
  5. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
Tujuan pemberian Motivasi
    Agar sumber daya manusia dapat digerakkan dalam rangka mencapai tujuan Organisasi maka perlu dipahami motivasi mereka dalam bekerja, terutama untuk para Staf adalah penekanan pada Motivasi kerja mereka.  Pemberian Motivasi pada pemimpin Organisasi kepada Staf maupun Motivasi yang timbul dari diri sendiri untuk bekerja sambil berprestasi akan mampu mencapai  kepuasan kerjanya, tercapainya kinerja Organisasi yang maksimal dan tercapainya tujuan Organisasi. 
    Menurut Arifin (2003:58), pimpinan perlu melakukan Motivasi bawahannya karena beberapa alasan berikut ini: 
  1. Untuk mengamati dan memahami tingkah laku bawahan
  2. Mencari dan menentukan sebab-sebab tingkah laku bawahan
  3. Memperhitungkan, mengawasi, dan mengubah serta mengarahkan tingkah laku bawahan.

Komunikasi Organisasi :: 3

 Hari/ Tanggal      : Kamis, 8 Oktober 2020
Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3
Dosen Pengampu : Primi Rohimi S,sos, MSI


FUNGSI TEORI KOMUNIKASI

  • Manusia dapat mengontrol lingkungannya.
  • Beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggal.
  • Memperbanyak sahabat.
  • Memperbanyak rezeki.
  • Memelihara hubungan baik antar sesama manusia.

Fungsi Komunikasi ditinjau dari beberapa aspek :
  1. Aspek kesehatan menghindari dari rasa kurang percaya diri, menghidari gangguan kejiwaan atau depresi.
  2. Aspek diri sendiri meningkatkan kematangan berpikir sebelum bertindak, Selalu berhati hati dalam berbicara.
  3. Aspek antarpribadi Meningkatkan hubungan antar manusia, Menghindari dan mengatasi konflik konflik antar pribadi, Mengurangi ketidak pastian akan sesuatu, Untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain.
  4. Aspek Komunikasi Massa Menyebar luaskan informasi, Meratakan pendidikan, Merangsang pertumbuhan ekonomi, Menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang.
Menurut Littlejhon fungsi teori ada 9 :
  • Mengorganisasikan dan menyimpulkan pengetahuan trentang suatu hal.Maksudnya dalam mengenai realitas tidak boleh melakukannya secara sepotong-potong
  • Memfokuskan terhadap hal-hal atau aspek-aspek dari suatu objek yang diminati ,objek yang diamati harus jelas fokusnya.
  • Menjelaskan bahwa teori  harus mampu membuat  tentang hal yang diamati
  • Pengamatan,yaitu menunjukkan bahwa teori tidak saja menjelaskan tentang apa yang sebaiknya diamati,tetapi juga  memberikan petunjuk  bagaimana cara mengamatinya.
  • Membuat prediksi,yaitu meskipun kejadian yang diminati berlaku  pada masa lalu,namun berdasarkan data dan hasil pengamatan ini ,harus dibuat suatu perkiraan tentang keadaan bakal sambil mengamati hal-hal yang berkaitan dengan itu.
  • Fungsi Heuristik/heurisme.
  • Komunikasi yang menunjukkan bahwa teori seharusnya tidak menjadi monopoli si penciptanya.
  • Kontrol/mengawasi,yaitu bersifat normatif karena asumsi-asumsi teori dapat berkembang menjadi norma-norma atau nilai-nilai yang dipegang dalam kehidupan sehari-hari.
  • Fungsi generatif.Fungsi ini terutama sekali menonjol dikalangan pendukung tradisi/aliran,pendekatan interpretatif dan teori kritis.
    Menurut  teori ini,organisasi bukanlah  susunan yang terbentuk oleh posisi peranan, melainkan oleh aktivitas komunikasi. Organisasi merupakan sesuatu yang dicapi manusia  melalui sebuah proses komunikasi  yang berkelanjutan. Ketika manusia melakukan interaksi  sehari-hari, mereka menciptakan organisasi. Semua perilaku manusia saling dihubungkan karena perilaku seseorang  bergantung kepada perilaku lain.(Littlejhon dan foss,2009:364).

Komunikasi Organisasi :: 2

Hari/ Tanggal      : Kamis, 8 Oktober 2020
Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3
Dosen Pengampu : Primi Rohimi S,sos, MSI


Pengertian Komunikasi Organisasi

Komunikasi secara etimologis dari bahasa latin "communicatio" yang bersumber dari kata "communis" yang berarti sama mengenai suatu hal. Secara Terminologis yaitu suatu proses penyampaian pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Organisasi adalah suatu kelompok orang yang bekerja sama untuk tujuan bersama. Beberapa pengertian organisasi menurut pendapat para ahlil :
  1. James D Mooney mendefinisikan organisasi sebagai bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuna bersama.
  2. Chester I Bernard mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih.
  3. Drs H Malayu Hasibuan mendefinisikan organisasi seagai proses penentuan, pengelompokkan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama
    Sedangkan pengertian Komunikasi Organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi  didalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Komunikasi formal yaitu yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi pada kepentingan organisasi. Komunikasi informal yaitu yang disetujui secara sosial, orientasinya bukan pada organisasinya tetapi lebih kepada anggotanya secara imdividual. Ciri-ciri dari organisasi ini yaitu adanya sekumpulan orang, kerjasama, aturan, dan pembagian tugas. Tujuan dari Organisasi yaitu :
  1. Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemandirian dan sumber daya yang dimilikinya dalam mencapai tujuan.
  2. Sebagai tempat mencapai tujuan dengan selektif dan efisien karena melakukan secara bersama-sama. 
  3. Sebagai tempat mendapatkan jabatan dan pembagian kerja.
  4. Tempat mencari keuntungan bersama-sama.
  5. Sebagai tempat mengelola dalam lingkungan bersama-sama.
  6. Sebagai tempat mendapatkan penghargaan.
  7. Sebagai tempat dalam mendapatkan kekuasaan dan pengawasan.
  8. Sebagai tempat menambat pergaulan dan memanfaatkan waktu luang.

Komunikasi Organisasi dalam Konteks Dakwah

    Pengembangan organisasi dalam Islam merupakan bentuk anjuran untuk mengembangkan segala sesuatu dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Jika dilihat dari perspektif islam,  untuk melaksanakan komunikasi kepemimpinannya dalam organisasi seorang pemimpin harus memenuhi beberapa syarat yang mempunyai sifat-sifat mahmudah antara lain berilmu, adil, berani, kesucian moral, pemurah, pemaaf, menepati janji, benar, tegas, bijaksana, cekap berfikir dan lain sebagainya.


RPS Mata Kuliah Komunikasi Organisasi :: 1

Hari/ Tanggal      : Kamis, 8 Oktober 2020
Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3
Dosen Pengampu : Primi Rohimi S,sos, MSI


    Pada pertemuan pertama mata kuliah komunikasi organisasi ini saya akan memaparkan sedikit mengenai RPS (Rencana Pembelajaran Semester) Mata Kuliah Komunikasi Organisasi yang sudah dibahas oleh bu Primi Rohimi, S. Sos, M. S. I selaku dosen pengampu dalam mata kuliah komunikasi organisasi ini. 
Rps ini menjelaskan mengenai CPL-Prodi, CP-MK, dan Pembahasan Utama Mata Kuliah Komunikasi Organisasi.
    CPL-Prodi (Capaian Pembelajaran Lulusan - Program Studi) ini disusun sesuai dengan panduan CPL dari diktis tahun 2018. Yang sesuai dengan CPL-Prodi mata kuliah ini ada Sikap ke-6 & ke-7, Pengetahuan ke-2 & ke-4, Keterampilan Umum ke-8 & ke-12, Keterampilan Khusus ke-7 & ke-10 yang tentu saja tidak semua redaksi CPL ini sesuai dengan mata kuliah ini, akan tetapi kesesuaian mata kuliah ini ada di CPL tersebut. 

    CP-MK (Capaian Pembelajaran - Mata kuliah) ini kombinasi dari sikap ke-6 dan Pengetahuan ke-2 menghasilkan M1, kombinasi dari sikap ke-17 & Pengetahuan ke-4 menghasilkan M2, kombinasi Keterampilan Umum 8 & Keterampilan Khusus 7 menghasilkan M4 dan kombinasi dari Keterampilan Umum 12 dengan Keterampilan Khusus 10 Menghasilkan M4. 

    Deskripsi singkat dari mata kuliah komunikasi organisasi akan memberikan pengetahuan secara teoritik dan praktik kepada mahasiswa tentang komunikasi organisasi dengan wawasan ilmu islam terapan. Pembahasan utamanya ada komunikasi organisasi dalam konteks dakwah, Fungsi Komunikasi organisasi, motivasi dalam komunikasi organisasi, proses pengambilan keputusan sebagai bentuk komunikasi organisasi, kepemimpinan dalam komunikasi organisasi, pengaruh iklim dan budaya organisasi terhadap komunikasi organisasi, kesetaraan gender dalam komunikasi organisasi, konflik dalam komunikasi organisasi, model komunikasi organisasi, teori komunikasi organisasi, dinamika komunikasi organisasi, etika komunikasi organisasi, strategi komunikasi organisasi, dan karya ilmiah komunikasi organisasi. 

Kamis, 08 Oktober 2020

Teori Komunikasi :: Pertemuan ke 4

Hari/ Tanggal      : Senin, 5 Oktober 2020
Instansi                : IAIN Kudus
Nama                   : Riska Fiah Mawanti
NIM                     : 1940210025
Kelas                    : KPI A3
Dosen Pengampu : Primi Rohimi S,sos, MSI


Pengertian Teori Komunikasi Antar Pribadi

    Secara umum, komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang mempelajari berbagai aspek yang terkait dengan penciptaan makna yang terjadi antara dua orang serta bagaimana makna itu memiliki pengaruh terhadap orang lain agar dapat mengubah pengetahuan, sikap, dan perilakunya.

Berikut ini adalah karakteristik dari Komunikasi Antar Pribadi,
  1. Komunikasi antar pribadi dimulai dari diri pribadi (self)
  2. Komunikasi antar pribadi bersifat transaksional
  3. Komunikasi antar pribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antar pribadi
  4. Komunikasi antar pribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara orang-orang uang berkomunikasi.
  5. Komunikasi antar pribadi tidak dapat diubah ataupun diulang 
Teori-teori pada komunikasi antar pribadi juga difokuskan pada dimensi pokok komunikasi antar pribadi yaitu : 
  1. Individu dalam komunikasi antar pribadi
  2. Memahami diri pribadi
  3. Memahami orang lain
  4. Aspek relasional atau hubungan dalam komunikasi antar pribadi

Macam Macam Teori Komunikasi Antar Pribadi

  1. Teori Kumpulan Tindakan (Action As-sembly Theory, yaitu kekuatan-kekuatan mengenai kreasi (Forces Of Creation).  Teori ini merumuskan tentang sifat kreatif manusia mengenai bagaimana mungkin bagi kita untuk mendengar, berkata, berpikir, dan berbuat bahwa kita tidak pernah dengar, berkata, berpikir, dan berbuat sebelumnya.
  2. Teori Atribusi (Atribution Theory), (Finding good cause in the search for theory) yang ditulis oleh Valerie Manusov dan Brian Spitzberg. Menurutnya, manusia merupakan makhluk yang mempunyai sifat ingin tahu. Kita ingin tahu mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi, kita mengembangkan agama, falsafah, dan ilmu pengetahuan sebagai cara untuk menjawab pertanyaan kita. 
  3. Teori Konstruktivisme (Constructivism Theory), yaitu menjelaskan perbedaan-perbedaan individual dalam kecakapan berkomunikasi (Explaining individual difference in commmunication skill), menjelaskan mengapa beberapa orang lebih sukses dalam mencapai tujuan komunikasi interpersonal dibandingkan dengan orang lain.
  4. Teori Interaksi Imajiner (Imagined Interaction Theory), yaitu gambaran-gambaran mental mengenai komunikasi antar pribadi (Mental representation of interpersonal communication), Interaksi imajiner merupakan bagian dari melamun atau daydreaming, yang mengacu kepada proses kognisi sosial dimana para individu membayangkan dan oleh karena itu secara tidak langsung mereka sendiri mengalami dalam pertemuan-pertemuan yang diharapkan dengan orang lain.
  5. Teori Perencanaan Komunikasi (Planning Theory of Communication), yaitu pencapaian tujuan melalui tindakan komunikasi (Goal attainment throught communication action), teori ini menjelaskan bagaimana individu tiba pada sebuah pemahaman akan tindakan dan pembicaraan terhadap satug sama lain dengan tujuan yang diarahkan, dan bagaimana ia menghasilkan tindakan dan pembicaraan yang memungkinkan mereka untuk mencapai tujuan sehari-hari.
  6. Teori Pembentukan Relasional (Relational Dialectics Theory), teori ini menyajikan perubahan hubungan sebagai hasil navigasi individu dan negosiasi secara internal.. Teori pembentukan rasional berpendapat bahwa dalam suatu hubungan terdapat tiga dialektik atau rangsangan keinginan, yaitu integration-sparation, stability-change, dan expression privacy.
  7. Teori Reduksi Ketidakpastian (Uncertainly Reduction Theory), teori ini dirumuskan oleh Charles Berger dan Richard Calabrese. teori ini mengasumsikan bahwa orang ingin interaksi yang stabil dan dapat diprediksi yang dapat membantunya mengurangi ketidakpastian tentang orang lain dan berbagai kejadian atau peristiwa lainnya. Teori ini memberikan pandangan bagaimana ketidakpastian dapat memberikan motovasi perilaku komunikasi khususnya pencarian jenis-jenis informasi, timbal balik, kedekatan verbal, dan lain lain.
  8. Teori Akomodasi Komunikasi (Communication Accomodation Theory), teori ini dikembangkan oleh Howard Giles dkk pada tahun 1973. Teori ini menjelaskan ketika berkomunikasi, seseorang akan mengurangi atau menambahi perbedaan antara dirinya dan orang lain. Mereka melakukannya dengan cara berkomunikasi seperti orang lain atau membuat komunikasinya lebih berbeda jika dibandingkan dengan orang-orang lain.
  9. Teori Analisis Percakapan (Conversations Analysis Theory), teori ini fokus pada interaksi dalam percakapan, seperti berbagai gerakan oleh komunikator dan bagaimana mereka mengelola dan mengatur urutan pembicaraan sebagaimana yang terlihat jelas pada pelakunya.
  10. Teori Pelanggaran Harapan, teori ini dikembangkan oleh Judee Burgoon pada tahun 1978 untuk memahami konsep-konsep komunikasi non verbal serta pengaruhnya terhadap percakapan. Ia menyarankan agar orang tidak menaruh harapan tertentu terkait perilaku non verbal orang lain ketika berkomunikasi. 

Sabtu, 03 Oktober 2020

Teori Komunikasi :: Pertemuan ke 3

Hari/tanggal          : Sabtu, 3 Oktober 2020
Instansi                  : IAIN Kudus
Nama                     : Riska Fiah Mawanti
NIM                       : 1940210025
Kelas                      : KPI A3
Dosen pengampu   : Primi Rohimi S,sos, MSI

 


Teori Tradisi Komunikasi

 
Tradisi komunikasi adalah dasar teori komunikasi yang memiliki kesamaan, teori ini diciptakan oleh Robert T. Craig. Tujuan dari Robert T. Craig menciptakan teori ini yaitu untuk menyederhanakan gambaran besar dengan memperlihatkan bahwa teori komunikasi berasal dari sejumlah tradisi yang memperlihatkan perbedaan yang mendasar dari pendekatan pendekatan praktis.

Robert T. Craig membagi tradisi teori komunikasi dalam 7 tradisi, yaitu :

1. Tradisi Semiotik

Tradisi semiotik adalah penyelidikan tanda atau simbol. Semoiotik dibagi menjadi 3 wilayah :

  • Semantik

  • Sintaksis

  • Pragmatis

Contohnya cincin dijari manis adalah tanda pernikahan.


2. Tradisi Fenomenologis

Tradisi Fenomenologis bahwa orang orang secara aktif menginterpretasikan pengalaman pengalamannya dan mencoba memahami dunia dengan pengalaman pribadi. Stanley Deetz menyimpulkan prinsip Tradisi Fenomenologis menjadi 3 yaitu:

  • Pengetahuan ditemukan secara langsung dalam pengalaman sadar.

  • Makna benda terdiri atas kekuatan benda dalam kehidupan seseorang.

  • Bahasa merupakan kendaraan makna

Klasifikasi tradisi fenomenologis :

  • Fenomenologi klasik

  • Fenomenologi persepsi

  • Fenomenologi hermeunetik


3. Tradisi Sibernetika

Tradisi sibernetika merupakan tradisi sistem sistem kompleks yang didalamnya banyak orang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lainnya.


4. Tradisi Sesiopsikologis

Tradisi sesiopsikologis merupakan kajian mengenai individu sebagai makhluk sosial yang berasal dari psikologi sosial. Tradisi ini berfokus pada perilaku sosial individu, variabel, efek individu, kepribadian dan sifat, presepsi serta kognisi.


5. Tradisi Sosiokultural

Tradisi sosiokultural mengeksplorasi dunia interaksi manusia, yang menjelaskan bahwa realitas bukanlah seperangkat susunan diluar kita tetapi dibentuk melalui proses interaksi didalam kelompok, komunitas dan budaya. Sudut pandang tradisi sosiokultural dibagi menjadi 3 paham, yaitu:

  • Interaksi simbolik

  • Kontruktivisme sosial

  • Sosiolinguistik


6. Tradisi Kritik

Tradisi kritik merupakan tradisi yang berangkat dari asumsi kesenjangan dalam masyarakat. Tradisi kritik memiliki 3 keistimewaan, yaitu:

  • Tradisi kritik mencoba memahami sistem yang sudah dianggap benar,

  • Membuka kondisi-kondisi sosial yang menindas dan rangkaian kekuatan untuk mempromosikan emensipasi masyarakat yang lebih bebas,

  • Menciptakan kesaran dalam menggabungkan teori dan tindakan.


7. Teori Retorika

Teori retorika menjelaskan konteks komunikasi antar personal dan komunikasi massa. Menurut Robert T. Craig, tradisi ini memandang komunikasi sebagai seni praktek diskursus. Maksudnya adalah komunikasi manusia merupakan sebuah bentuk seni yang seringkali ditampilkan pada berbagai bentuk seperti pidato. Pusat dari tradisi retorika adalah :

  • Penemuan,

  • Penyusunan,

  • Gaya,

  • Penyampaian, dan

  • Daya ingat