Dakwah berasal dari Bahasa arab yang artinya menyeru, mengajak, panggilan. Dakwah merupakan kewajiban setiap orang dengan berbagai profesi yang dimilikinya. Diharapkan setiap orang dapat menyampaikan dakwah sesuai dengan kemampuannya. Agar dakwah tersebut dapat sampai ke masyarakat atau mad’unya maka diperlukan sebuah media yang tepat dan efektif untuk penyampaianya. Pada zaman dulu penyampaian dakwah, seorang da’I dan mad’u harus bertemu dalam satu tempat atau majlis atau biasa disebut dengan pengajian. Seiring dengan berkembangnya teknologi penyampaian dakwah sekarang terbilang cukup ringkas dan mudah.
Dalam penyampaian dakwah, para dakwah yang menjadi subjek dakwah membutuhkan berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam metode. Metode dakwah merupakan cara yang digunakan oleh seorang da'I untuk menyampaikan materi ajaran Islamisasi. Saat menyampaikan pesan dakwah, peran dari metode ini sangatlah penting, karena meskipun sebuah pesan baik, jika tersampaikan melalui metode yang salah, maka sang mad'u pun dapat menolak pesan tersebut. Kegiatan dakwah kontemporer membutuhkan cara komunikasi terutama melalui media. Saat menganalisis hubungan, bahkan integrasi dakwah dan adopsi Media telah menyadarkan masyarakat bahwa perlu adanya perubahan gerakan dakwah melalui pengajian di masjid atau majelis taklim yang diselenggarakan setiap bulan. Selain itu, kegiatan dakwah melalui media disebabkan oleh gerakan yang paradoks saat ini. Ia telah berkembang pesat dan sekarang hingga ke dunia maya atau teknologi modern seperti internet.
Dilihat dari perkembangan teknologi saat ini yang begitu pesat, di prediksi bahwa kini dakwah tidak cukup hanya berpusat di masjid-masjid saja tanpa mencari jalur lain. Dengan cara mengembangkan metode dakwah diluar masjid atau menggunakan media alternatif yang tersedia Pada zaman sekarang ini dakwah tidak hanya lagi dipahami sebatas pengajian ataupun ceramat di tempat tertentu, akan tetapi harus merambah ke dunia maya, internet ataupun alat tekhnologi lain. Penyampaian dakwah dapat melalui media massa yaitu mulai dari radio, televisi hingga media social lainnya. Dengan banyaknya media yang dapat digunakan dalam penyampaian dakwah ini dapat memudahkan da’I dalam menyampaikan dakwahnya, dan dengan ini pulalah setiap orang dapat berkesempatan menjadi seorang da’i.
Seperti fenomena yang sekarang sedang ramai adalah dakwah melalui media social kita ambil contoh satu media social yang sekarang sedang digandrungi adalah penggunaan instragam. Pengguna instragam mungkin tak asing lagi dengan laman instragam yang dipenuhi dengan ceramah-ceramah singkat dar berbagai ustadz ustadzah kondang dan muda seperti hanan ataki, taqi malik felix siauw, zakir naik dan abdul somad. Selain itu juga dapat ditemui kata motivasi hijrah dan juga hadist-hadist singkat untuk mengingatkan pengguna instragam mengenai beberapa amalan atau persoalan dalam agama. Pelaksanaan dakwah melalui media sesungguhnya selaras dengan perintah Islam, kemudian mewajibkan sebagian umat Islam yang mempunyai ilmu untuk melaksanakan dakwah, terutama saat seorang muslim melihat kemunkaran yg dilakukan secara terang-terangan.